Veteriner adalah segala urusan yang berkaitan dengan hewan dan
penyakit-penyakitnya. Profesi veteriner sendiri adalah profesi yang
paling kompleks karena meliputi kesehatan, kesejahteraan hewan,
produktifitas dari serangkaian jenis spesies hewan mulai dari
invertebrata sampai sub human primata (drh. R.D Wiwiek Bagja). Sedangkan
ilmu kedokteran hewan adalah seluruh aktivitas veteriner yang meliputi
produksi dan perawatan hewan serta disiplin inti untuk mewujudkan
kesehatan masyarakat dan semua yang langsung mempengaruhi kesehatan
manusia (WHO, FAO, OIE, WHO/FAO Collaborating Centre for Research and Training in Veterinary Epidemiology and Management 1999).
Okai, that is a terminologi about veteriner and veterinary medicine. Tapi kita tau nggak sih sejarah kedokteran hewan di dunia dan di Indonesia itu gimana? Kata veteriner itu berasal dari mana?? Enggak ? Yuk, kita bahas.
Di zaman Romawi Kuno dikenal bangsa Etruscans yang sangat menyukai kuda dan sapi. Hal ini tampak dari gambar-gambar yang merupakan peninggalan kuno. Hewan pada masa itu mempunyai nilai sakral ataupun nilai martabat dan pada ritual-ritual khusus digunakan sebagai hewan kurban. Setiap keberhasilan atau kemenangan,dilakukan perayaan dengan hewan kurban yang diberi nama-nama khusus. Kumpulan beberapa hewan kurban yang terdiri dari kombinasi beberapa jenis hewan antara lain babi (sus) ,biri-biri (ovis) , sapi jantan (bull) disebut “souvetaurilia” .Sedangkan orang-orang yang mengurus hewan-hewan sakral yang akan dijadikan kurban tadi disebut “souvetaurinarii” yang kemudian diyakini sebagai lahirnya istilah “veterinarius”. Kemungkinan dari terminology lain yaitu masih di masa Romawi, dikenal hewan beban sebagai “veterina” dan suatu kamp penyimpanan hewan-hewan tersebut disebut “veterinarium”. Term “veterinarii” juga digunakan pada dukumen kuno sebagai “orang yang memiliki kekebalan khusus” karena memiliki “kompetensi khusus”. Dari berbagai literatur Lain yang juga membahas istilah “Veterinarius“ diartikan sebagai orang-orang yang mengurus hewan beban/hewan pekerja.
Okai, that is a terminologi about veteriner and veterinary medicine. Tapi kita tau nggak sih sejarah kedokteran hewan di dunia dan di Indonesia itu gimana? Kata veteriner itu berasal dari mana?? Enggak ? Yuk, kita bahas.
Di zaman Romawi Kuno dikenal bangsa Etruscans yang sangat menyukai kuda dan sapi. Hal ini tampak dari gambar-gambar yang merupakan peninggalan kuno. Hewan pada masa itu mempunyai nilai sakral ataupun nilai martabat dan pada ritual-ritual khusus digunakan sebagai hewan kurban. Setiap keberhasilan atau kemenangan,dilakukan perayaan dengan hewan kurban yang diberi nama-nama khusus. Kumpulan beberapa hewan kurban yang terdiri dari kombinasi beberapa jenis hewan antara lain babi (sus) ,biri-biri (ovis) , sapi jantan (bull) disebut “souvetaurilia” .Sedangkan orang-orang yang mengurus hewan-hewan sakral yang akan dijadikan kurban tadi disebut “souvetaurinarii” yang kemudian diyakini sebagai lahirnya istilah “veterinarius”. Kemungkinan dari terminology lain yaitu masih di masa Romawi, dikenal hewan beban sebagai “veterina” dan suatu kamp penyimpanan hewan-hewan tersebut disebut “veterinarium”. Term “veterinarii” juga digunakan pada dukumen kuno sebagai “orang yang memiliki kekebalan khusus” karena memiliki “kompetensi khusus”. Dari berbagai literatur Lain yang juga membahas istilah “Veterinarius“ diartikan sebagai orang-orang yang mengurus hewan beban/hewan pekerja.
Dalam
jurnal American Veterinary Medical Association 1972, diuraikan sejarah
bagaimana para “ilmuwan kedokteran” jaman dahulu memerlukan hewan coba
untuk pengembangan ilmu kedokteran manusia,namun mereka memerlukan
veterinarius untuk menangani hewan-hewan tersebut dan bukan Ferrarius.
Untuk
itu ternyata diperlukan veterinarius yang berpendidikan agar memahami
apa yang diperlukan. Kemudian timbulah gelar-gelar Ph.D (Doctor of Philosophy) yang merupakan awal dari para Veterinarius menjadi “medical doctor” atau “Doctor of Veterinary Medicine”. Pada
akhirnya nanti, veterinarius adalah orang-orang yang dari awalnya
menyukai hewan dan mengurusnya dengan baik, memahami perilaku alaminya
dan kemudian memperlakukannya sesuai perilaku alami ini.
Profesi
Veteriner merupakan profesi yang sangat tua di dunia yang muncul
sebagai pengembangan dari Profesi Kedokteran di zaman Yunani Kuno pada
460-367 Sebelum Masehi(SM) oleh Bapak Kedokteran di dunia yaitu
Hippocrates. Profesi veteriner tercatat dalam kitab hukum pada masa pemerintahan Raja Hammurabi (1792 SM). Kode
Hammurabi mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat Babilonia
termasuk kesejahteraan hewan dan jasa perawatan serta pengobatan hewan
Metode
kedokteran dan dasar-dasar filosofi kedokteran yang dikembangkan oleh
Hippokrates sangat dipahami dan dihayati oleh seorang ilmuwan bernama
Aristoteles (lahir 384 SM) yang menerapkannya pada penanganan
penyakit-penyakit hewan. Beliau adalah Pencetus Kedokteran Perbandingan (Comparative Medicine) yaitu penerapan metode medik yang dipelajari untuk kedokteran manusia kepada spesies hewan dan terkenal dengan bukunya “Historia Animalium” (Story of Animals) yang menguraikan lebih dari 500 spesies hewan. Selain itu beliau juga menulis buku tentang Patologi Hewan yang
mengungkapkan tentang penyakit-penyakit hewan serta memperkenalkan
Kastrasi pada hewan ternak muda dan efeknya pada pertumbuhan dan banyak
lagi metode-metode kedokteran pada berbagai spesies hewan. Karyanya yang lain adalah De Partibus Animalium, De Genetatlone Animallium dan Problematicum.
Nggak Cuma itu, ada nama-nama lain yang juga tercatat dalam perkembangan kedokteran hewan, yaitu :
• Hippiatros istilah masyarakat Yunani (500 SM), dokter kuda
• Varro (116 – 28SM) ahli penyakit kuda dan cara pengobatannya secara primitif
• Atharava Veda (1500 – 500 SM) : pustaka tentang pemeliharaan & pengelolaan kesehatan kuda dan gajah
• Raja Ashoka membangun RSH pertama 250 SM
Sedangkan pada jaman khalifah islam yaitu :
• Ibn Sina (Arieenoa), al Rahzi, dan Husayn bin Ishak al-Ibadi, menerjemahkan karya Hippocrates dan Filosof Yunani lain.
• Razi (860 – 940) menulis 200 buku bidang medis dan etika medis serta 25 volume ensiklopedia praktis Hawi.
• Ibn Sina (980 – 1037) menulis 16 buku serta Al – Kanun (the Canoun), ensiklopedia penyakit dari sedunia.
• Memacu perkembangan ilmu zoologi, kedokteran hewann, farmasi, farmakologi dan kimia.
Pada tahun 873 M/260H atau 877M/264H Hunayn Ibnu Ishab Al-Ibadi mengarang Kitab al – Sard /Hilaj Al-dawabb wa – al-baqar wa al ghanam wa – adwiyattiha (The Detailed Presentation on the Therapeutic Treatment of Beasis, Cattle, Sheep, and Goats, and their Medicaments) serta menulis
buku Kitab al Baytarah (Kedokteran Hewan) yang mungkin merupakan
terjemahan dari Manuskrip Yunani tentang kuda dari Theompestus of
Magnesia (Abad ke 4).
Profesi kesehatan dimanapun berakar dari mythologi (mitos) dan hal-hal gaib (magic). Di zaman Yunani kuno, cerita tentang dewa-dewa penyakit dan penyembuh antara lain Apollo, Chiron (digambarkan
sebagai manusia berbadan kuda= centaur) dan murid-muridnya antara lain
yang terkenal adalah Asklepios (latin : Aesculapius) seorang manusia
biasa yang berkemampuan menyembuhkan penyakit manusia dan hewan.
Simbol
dari Aesculapius adalah Ular (As) dan Melingkar (klepios) di batang
pohon dimana ular tidak beracun ini merupakan lambang sacral cara
penyembuhan zaman kuno. Symbol kedokteran kemudian mengambil dari symbol
Aesculapius, sedangkan profesi kedokteran hewan (veteriner) ada yang
mengambil Centaur atau Aesculapius. Nah, spesies ular melingkar di tongkat itu adalah Elaphe longissima.
Kalo sejarah kedokteran hewan di Indonesia gimana ?? di postingan selanjutnya yaa.. keep reading, blogpeep.
Kalo sejarah kedokteran hewan di Indonesia gimana ?? di postingan selanjutnya yaa.. keep reading, blogpeep.
Sumber : Kuliah Umum Sejarah Pengembangan Kedokteran Hewan dan Etika Profesi oleh drh. R.D Wiwiek Bagja (Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia / PB PDHI)