Senin, 21 Januari 2013

RAHASIA DNA

DNA: BANK DATA KEHIDUPAN
Perkembangan sains memperjelas bahwa makhluk hidup memiliki struktur yang luar biasa kompleks dan suatu keteraturan yang terlalu sempurna untuk muncul melalui peristiwa kebetulan. Ini membuktikan fakta bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Pencipta yang Mahakuasa yang memiliki pengetahuan tanpa banding. Baru-baru ini, misalnya, dengan tersingkapnya struktur sempurna dalam gen manusia yang menjadi isu yang menonjol karena Projek Genom, penciptaan yang unik dari Tuhan telah terungkap sekali lagi untuk kita semua.
Dari AS hingga Cina, ilmuwan dari seluruh penjuru dunia telah memberikan upaya terbaik mereka untuk menguraikan 3 miliar huruf kimiawi di dalam DNA dan menentukan urutannya. Sebagai hasilnya, 85% dari data yang terkandung dalam DNA manusia dapat diurutkan dengan tepat. Walaupun ini merupakan perkembangan yang sangat menarik dan penting, sebagaimana dinyatakan Dr. Francis Collins, pimpinan Projek Genom Manusia, sebegitu jauh ini baru langkah pertama dalam upaya menguraikan informasi di dalam DNA.
Agar dapat memahami mengapa penguraian informasi ini berjalan begitu lama, kita harus memahami sifat dari informasi yang tersimpan di dalam DNA.
Dunia DNA yang Penuh Rahasia
There is enough information in one DNA molecule to fill 1000 books. This is encoded in the DNA seen in the picture. All of a person’s features are encoded in an alphabet symbolised in the letters A,T,C and G.
Dalam pembuatan atau pengelolaan produk atau pabrik teknologi, sarana yang paling banyak digunakan adalah pengalaman dan akumulasi pengetahuan yang diperoleh manusia selama berabad-abad. Pengetahuan dan pengalaman penting yang dibutuhkan untuk membangun tubuh manusia, ‘pabrik’ paling maju dan canggih di muka bumi, tersimpan di dalam DNA. Poin penting untuk diperhatikan di sini adalah bahwa DNA telah senantiasa ada semenjak manusia pertama dengan semua kesempurnaan dan kompleksitasnya. Sebagaimana dapat dibaca pada baris-baris di bawah, Anda juga akan melihat dengan jelas betapa tidak masuk akalnya untuk mengklaim, sebagaimana para evolusionis, bahwa molekul seperti itu, dengan semua struktur dan sifatnya yang menakjubkan, berasal mula dari peristiwa kebetulan.
DNA terlindung dengan baiknya di dalam nukleus (inti sel) yang berada di pusat sel. Jika diingat bahwa sel-sel manusia – terhitung lebih dari 100 miliar – memiliki diameter rata-rata 10 mikron (satu mikron adalah 10-6 m.), kecilnya wilayah yang dibicarakan akan dipahami lebih baik. Molekul yang menakjubkan ini merupakan bukti nyata dari kesempurnaan dan sifat luar biasa dari seni penciptaan oleh Allah. Begitu luar biasanya sehingga suatu cabang sains khusus dibuat untuk mendalami rahasia molekul ini., yang masih banyak tersembunyi. Nama cabang sains ini adalah “Genetika”. Dikenal sebagai sains abad ke-21, genetika masih dalam fase merangkak, sejauh berbicara tentang menyelesaikan misteri DNA, walaupun semua sarana teknologi telah digunakan.
Kehidupan di Dalam Nukleus
Jika kita membandingkan tubuh manusia dengan sebuah bangunan, perencanaan dan projek lengkapnya hingga ke detail terhalus ada di DNA, yang terletak di inti setiap sel. Semua tahap perkembangan manusia dalam rahim ibu dan setelah kelahiran berlangsung dalam kerangka program yang telah ditentukan sebelumnya. Penataan sempurna dalam perkembangan manusia ini dinyatakan sebagai berikut dalam Al Quran:
“Apakah .. (QS. Al Qiyamah, 36-38)
Tepat pada fase di mana sel telur yang baru saja dibuahi di dalam rahim ibu, semua karakteristik yang akan kita miliki di kemudian hari telah ditentukan dalam takdir tertentu dan dikodekan di dalam DNA kita dalam suatu bentuk yang teratur. Semua ciri kita, seperti tinggi badan, warna kulit, golongan darah, bentuk wajah yang akan kita miliki ketika berumur tiga puluhan dikodekan di dalam inti sel awal kita tiga puluh tahun dan sembilan bulan sebelumnya, sejak saat pembuahan.
Bentuk informasi di dalam DNA tidak hanya menentukan oleh sifat-sifat fisik yang di atas; ia juga mengendalikan ribuan operasi dan sistem lainnya yang berjalan di dalam sel dan tubuh. Misalnya, bahkan tinggi rendah atau normalnya tekanan darah seseorang tergantung pada informasi yang tersimpan di dalam DNA.
Ensiklopedia yang Amat Besar di Dalam Sel Manusia
Informasi yang tersimpan di dalam DNA sedikit pun tidak boleh dianggap enteng. Walaupun sukar untuk dipercaya, dalam sebuah molekul DNA tunggal milik manusia, terdapat cukup informasi untuk mengisi tepat sejuta halaman ensiklopedia. Coba pikirkan; tepat 1000.000 halaman ensiklopedia…. inti dari setiap sel mengandung sebanyak itu informasi, yang digunakan untuk mengendalikan fungsi tubuh manusia. Sebagai analogi, kita dapat katakan bahwa bahkan Ensiklopedia Britannica yang banyaknya 23 jilid, salah satu ensiklopedia terbesar di dunia, memiliki 25.000 halaman. Jadi, di hadapan kita terbentang sebuah fakta yang menakjubkan. Di dalam sebuah molekul yang ditemukan di dalam inti sel, yang jauh lebih kecil dari sel berukuran mikroskopis tempatnya berada, terdapat gudang penyimpanan data yang 40 kali lebih besar daripada ensiklopedia terbesar di dunia yang menyimpang jutaan pokok informasi. Ini sama dengan 920 jilid ensiklopedia besar yang unik dan tidak ada bandingannya di dunia. Riset menemukan bahwa ensiklopedia besar ini diperkirakan mengandung 5 miliar potongan informasi yang berbeda. Jika satu potong informasi yang ada di dalam gen manusia akan dibaca setiap detik, tanpa henti, sepanjang waktu, akan dibutuhkan 100 tahun sebelum proses selesai. Jika kita bayangkan bahwa informasi di dalam DNA dijadikan bentuk buku, lalu buku-buku ini ditumpuk, maka tingginya akan mencapai 70 meter.


DNA: BANK DATA KEHIDUPAN
Perkembangan sains memperjelas bahwa makhluk hidup memiliki struktur yang luar biasa kompleks dan suatu keteraturan yang terlalu sempurna untuk muncul melalui peristiwa kebetulan. Ini membuktikan fakta bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Pencipta yang Mahakuasa yang memiliki pengetahuan tanpa banding. Baru-baru ini, misalnya, dengan tersingkapnya struktur sempurna dalam gen manusia yang menjadi isu yang menonjol karena Projek Genom, penciptaan yang unik dari Tuhan telah terungkap sekali lagi untuk kita semua.
Dari AS hingga Cina, ilmuwan dari seluruh penjuru dunia telah memberikan upaya terbaik mereka untuk menguraikan 3 miliar huruf kimiawi di dalam DNA dan menentukan urutannya. Sebagai hasilnya, 85% dari data yang terkandung dalam DNA manusia dapat diurutkan dengan tepat. Walaupun ini merupakan perkembangan yang sangat menarik dan penting, sebagaimana dinyatakan Dr. Francis Collins, pimpinan Projek Genom Manusia, sebegitu jauh ini baru langkah pertama dalam upaya menguraikan informasi di dalam DNA.
Agar dapat memahami mengapa penguraian informasi ini berjalan begitu lama, kita harus memahami sifat dari informasi yang tersimpan di dalam DNA.
Dunia DNA yang Penuh Rahasia
There is enough information in one DNA molecule to fill 1000 books. This is encoded in the DNA seen in the picture. All of a person’s features are encoded in an alphabet symbolised in the letters A,T,C and G.
Dalam pembuatan atau pengelolaan produk atau pabrik teknologi, sarana yang paling banyak digunakan adalah pengalaman dan akumulasi pengetahuan yang diperoleh manusia selama berabad-abad. Pengetahuan dan pengalaman penting yang dibutuhkan untuk membangun tubuh manusia, ‘pabrik’ paling maju dan canggih di muka bumi, tersimpan di dalam DNA. Poin penting untuk diperhatikan di sini adalah bahwa DNA telah senantiasa ada semenjak manusia pertama dengan semua kesempurnaan dan kompleksitasnya. Sebagaimana dapat dibaca pada baris-baris di bawah, Anda juga akan melihat dengan jelas betapa tidak masuk akalnya untuk mengklaim, sebagaimana para evolusionis, bahwa molekul seperti itu, dengan semua struktur dan sifatnya yang menakjubkan, berasal mula dari peristiwa kebetulan.
DNA terlindung dengan baiknya di dalam nukleus (inti sel) yang berada di pusat sel. Jika diingat bahwa sel-sel manusia – terhitung lebih dari 100 miliar – memiliki diameter rata-rata 10 mikron (satu mikron adalah 10-6 m.), kecilnya wilayah yang dibicarakan akan dipahami lebih baik. Molekul yang menakjubkan ini merupakan bukti nyata dari kesempurnaan dan sifat luar biasa dari seni penciptaan oleh Allah. Begitu luar biasanya sehingga suatu cabang sains khusus dibuat untuk mendalami rahasia molekul ini., yang masih banyak tersembunyi. Nama cabang sains ini adalah “Genetika”. Dikenal sebagai sains abad ke-21, genetika masih dalam fase merangkak, sejauh berbicara tentang menyelesaikan misteri DNA, walaupun semua sarana teknologi telah digunakan.
Kehidupan di Dalam Nukleus
Jika kita membandingkan tubuh manusia dengan sebuah bangunan, perencanaan dan projek lengkapnya hingga ke detail terhalus ada di DNA, yang terletak di inti setiap sel. Semua tahap perkembangan manusia dalam rahim ibu dan setelah kelahiran berlangsung dalam kerangka program yang telah ditentukan sebelumnya. Penataan sempurna dalam perkembangan manusia ini dinyatakan sebagai berikut dalam Al Quran:
“Apakah .. (QS. Al Qiyamah, 36-38)
Tepat pada fase di mana sel telur yang baru saja dibuahi di dalam rahim ibu, semua karakteristik yang akan kita miliki di kemudian hari telah ditentukan dalam takdir tertentu dan dikodekan di dalam DNA kita dalam suatu bentuk yang teratur. Semua ciri kita, seperti tinggi badan, warna kulit, golongan darah, bentuk wajah yang akan kita miliki ketika berumur tiga puluhan dikodekan di dalam inti sel awal kita tiga puluh tahun dan sembilan bulan sebelumnya, sejak saat pembuahan.
Bentuk informasi di dalam DNA tidak hanya menentukan oleh sifat-sifat fisik yang di atas; ia juga mengendalikan ribuan operasi dan sistem lainnya yang berjalan di dalam sel dan tubuh. Misalnya, bahkan tinggi rendah atau normalnya tekanan darah seseorang tergantung pada informasi yang tersimpan di dalam DNA.
Ensiklopedia yang Amat Besar di Dalam Sel Manusia
Informasi yang tersimpan di dalam DNA sedikit pun tidak boleh dianggap enteng. Walaupun sukar untuk dipercaya, dalam sebuah molekul DNA tunggal milik manusia, terdapat cukup informasi untuk mengisi tepat sejuta halaman ensiklopedia. Coba pikirkan; tepat 1000.000 halaman ensiklopedia…. inti dari setiap sel mengandung sebanyak itu informasi, yang digunakan untuk mengendalikan fungsi tubuh manusia. Sebagai analogi, kita dapat katakan bahwa bahkan Ensiklopedia Britannica yang banyaknya 23 jilid, salah satu ensiklopedia terbesar di dunia, memiliki 25.000 halaman. Jadi, di hadapan kita terbentang sebuah fakta yang menakjubkan. Di dalam sebuah molekul yang ditemukan di dalam inti sel, yang jauh lebih kecil dari sel berukuran mikroskopis tempatnya berada, terdapat gudang penyimpanan data yang 40 kali lebih besar daripada ensiklopedia terbesar di dunia yang menyimpang jutaan pokok informasi. Ini sama dengan 920 jilid ensiklopedia besar yang unik dan tidak ada bandingannya di dunia. Riset menemukan bahwa ensiklopedia besar ini diperkirakan mengandung 5 miliar potongan informasi yang berbeda. Jika satu potong informasi yang ada di dalam gen manusia akan dibaca setiap detik, tanpa henti, sepanjang waktu, akan dibutuhkan 100 tahun sebelum proses selesai. Jika kita bayangkan bahwa informasi di dalam DNA dijadikan bentuk buku, lalu buku-buku ini ditumpuk, maka tingginya akan mencapai 70 meter.
Mari kita ulangi kembali dua kata yang barusan disebutkan di atas; ‘menyimpan informasi’….
Kita harus berhenti di sini dan memikirkan dua kata yang kita ucapkan dengan begitu mudahnya. Mudah untuk mengatakan bahwa sebuah sel mengandung miliaran potongan informasi. Namun, ini sama sekali bukan detail yang dapat begitu saja di disingkirkan sebagai sebuah ucapan. Ini karena yang kita bicarakan di sini bukanlah sebuah komputer atau perpustakaan, tetapi hanya sebuah kubus yang 100 kali lebih kecil dari satu millimeter, yang hanya terbuat dari protein, lemak, dan molekul air. Merupakan keajaiban yang luar biasa mencengangkan bagi sepotong teramat kecil daging untuk mengandung dan menyimpan sekeping saja – apalagi jutaan – informasi.
Di era modern, manusia menggunakan komputer untuk menyimpan informasi. Teknologi komputer dewasa ini dianggap sebagai teknologi tercanggih yang membuka jalan menuju semua teknologi lainnya. Jumlah informasi yang 20 tahun silam mungkin disimpan dalam sebuah komputer seukuran kamar, hari ini dapat disimpan dalam “mikrocip” kecil, namun begitu teknologi mutakhir yang dihasilkan oleh kecerdasan manusia setelah berabad-abad akumulasi teknologi dan bertahun-tahun kerja keras masih jauh dari mencapai kapasitas penyimpanan informasi milik sebuah inti sel. Kami kira, perbandingan berikut akan memadai untuk memberi gambaran kecilnya DNA, yang memiliki kapasitas yang demikian hebat.
Informasi yang dibutuhkan untuk menspesifikasi desain dari semua spesies organisme yang pernah ada di planet ini, jumlah yang menurut G.G. Simpson adalah sekitar satu miliar, dapat disimpan dalam satu sendok the dan masih akan cukup tempat bagi semua informasi dalam seluruh buku yang pernah ditulis.1
Bagaimana sebuah rantai yang kasat mata, terbuat dari atom-atom yang tersusun bersisian, dengan diameter seukuran sepersemiliar millimeter, memiliki memori dan kapasitas informasi sedemikian? Dan juga menambahkan hal berikut kepada pertanyaan: Kalau masing-masing dari 100 miliar sel di dalam tubuh Anda hapal sejuta halaman informasi, berapa halaman ensiklopedia yang Anda dapat ingat, sebagai seorang manusia yang cerdas dan berkesadaran, sepanjang hidup anda?
Kearifan Dalam Sel
Dalam hal ini, Anda harus mengakui bahwa sel mana pun pada lambung atau telinga anda jauh lebih terpelajar dari Anda, dan karena sel itu menggunakan informasi ini dengan cara yang paling benar dan sempurna, ia lebih arif dari Anda.
Lalu, apa yang menjadi sumber dari kearifan ini? Bagaimana mungkin setiap dari 100 miliar sel dalam tubuh anda dapat memiliki kearifan yang begitu luar biasa? Mereka semua, bagaimanapun, adalah tumpukan atom, dan tidak berkesadaran. Ambillah atom-atom dari semua unsur, gabungkan mereka dalam bentuk dan jumlah yang berbeda, hasilkan molekul-molekul yang berbeda, tetap, Anda tidak akan pernah bisa menghasilkan kearifan. Tidak masalah apakah molekul-molekul ini kecil atau besar, sederhana atau kompleks. Anda tidak akan pernah bisa menghasilkan sebuah pikiran yang secara sadar akan mengorganisir suatu proses dan menyelesaikannya.
Lalu bagaimana mungkin DNA, yang terbangun dari susunan sejumlah tertentu atom-atom yang tak berkesadaran dalam rangkaian tertentu, dan enzim-enzim, yang bekerja secara harmonis, mampu menyelesaikan banyak pekerjaan dan mengorganisir operasi yang rumit dan bermacam-macam di dalam sel secara sempurna dan lengkap? Jawabannya sangat sederhana; kearifan tidak berada di dalam molekul-molekul ini atau di dalam sel yang memuatnya, tetapi pada Diri yang telah mencipta molekul-molekul ini, dengan memrogram mereka untuk berfungsi sedemikian.
Pendeknya, kearifan hadir tidak pada karya itu sendiri, tetapi pada pencipta karya tersebut. Bahkan komputer yang paling maju merupakan hasil dari suatu kearifan dan kecerdasan yang telah menuliskan dan memasang program-program untuk mengoperasikannya, dan kemudian menggunakannya. Begitu pula, sel, DNA dan RNA di dalamnya, dan manusia yang terbuat dari sel-sel ini tidak lain dari karya Dia yang menciptakan mereka dan apa yang mereka lakukan. Betapa pun sempurna, lengkap dan memesona karya tersebut, kebijaksanaan selalu ada pada sang pemilik karya.
Suatu hari, jika Anda menemukan sebuah disket di atas meja di laboratorium komputer, dan setelah memeriksanya, mendapatinya mengandung miliaran informasi tentang anda, pertanyaan pertama yang akan melintas di pikiran Anda tentunya siapa yang telah menuliskan potongan-potongan informasi ini dan mengapa.
Jadi, mengapa kita tidak ajukan pertanyaan yang sama tentang sel? Jika informasi di dalam disket ditulis oleh seseorang, lalu dengannya DNA, yang memiliki teknologi yang jauh lebih unggul dan maju, dirancang dengan cara yang amat sempurna, diciptakan, dan ditempatkan di dalam sel yang sangat kecil itu, yang juga merupakan keajaiban lain. Di samping dia tidak kehilangan sifatnya yang mana pun selama ribuan tahun sampai hari ini. (Ingatlah bahwa otak manusia yang membuat disket dan menyimpan data di dalamnya, juga terbuat dari sel-sel ini.) Apa lagi yang lebih penting bagi Anda daripada pertanyaan: oleh siapa dan mengapa sel-sel ini – yang berfungsi tanpa henti bagi Anda untuk membaca baris-baris tulisan ini, melihat, bernapas, berpikir, singkatnya, untuk ada dan bertahan hidup – diciptakan?

REPRODUKSI JANTAN PADA BABI, SAPI DAN MERPATI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bilogi adalah ilmu tentang kehidupan yang sudah berakar dari dalam diri manusia. Orang memelihara hewan, membudi-dayakan tanaman hias, mengundang burung-burung dengan menyediakan halaman belakang rumah mereka, mengunjungi kebun binatang dan cagar alam/taman nasional. Untuk mempertahankan keturunan, semua mahluk hidup harus mengadakan pembiakan. Reproduksi atau pembiakan ialah memperbanyak diri atau keturunan. Tujuan dari reproduksi itu sendiri adalah agar suatu spesies tertentu tidak punah, karena suatu mahluk hidup semua akan mati, yang merupakan ciri dari mahluk hidup. Peristiwa reproduksi melibatkan dua individu, yang mana mempunyai masing-masing alat yang bisa digunakan untuk bereproduksi, dalam pihak betina, kita mengenal sisitim reproduksi betina, begitupun dalam pihak jantan kita mengenal sisitim reproduksi jantan.
Dikarenakan mahluk hidup di dunia ini sangatlah beragam, maka sistim reproduksi dari masing-masing spesies berbeda pula. Maka dari itu kami menyusun mkalah ini agar kami mengetahui perbedaan sistim reproduksi jantan pada setiap spesies.

1.2  Rumusam masalah
Adapun rumusan masalah yang dilakukan dalam penyusunan makalh ini adalah:
  1. Sebutkan sistem reproduksi jantan pada babi, merpati, dan sapi?
  2. Perbedaan apa yang mencolok dari ketiga jenis hewan tersebt?
1.3  Tujuan
Tujuan dilakukan pembuatan lakalah ini adalah agar mahasiswa mengerti organ apa saja yang terdapat dalan alat kelamin pada babi, merpati, sapi jantan








BAB II
PEMBAHASAN
Reproduksi atau pembiakan ialah memperbanyak diri atau keturunan. Bertujuan untuk mempertahankan kehadiran spesies di alam. Individu di kalangan penduduk suatu spesies suatu ketika akan mati, sebagai ciri kehidupan. Karena itu jumlah penduduk itu akan susut, dan jika terus begitu mereka bisa punah. Karena itu sebelum setiap individu mati ia harus berkaturunan atau beranak dulu. Anak harus lebih banyak dari parent (tertua). Karena hidup itu banyak menempuh tantangan dan bahaya, terutama bagi anak yang masih lemah dan sederhana. Makin banyak anak dilahirkan makin besar kesempatan selamat hidup sampai dewasa, lalu bereproduksi lagi (Yatim, 1994:11).
Sistem reproduksi jantan terdiri atas (1) testis yang dikelilingi tunika vaginalis dan selubung testis, (2) epididimis, (3) duktus deferens, (4) kelenjar aksesori, (kelenjar vesikulosa, prostat, dan bulbouretralis), (5) uretra, dan (6) penis yang dilindungi oleh prepusium (Dellman, dkk, 1992;446).
Secara anatomik, alat kelamin jantan dapt dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu: (Partodihardjo, 1987;25)
  1. Gonad atau testis (kelenjar benih) merupakan bagian alat kelamin yang utama
  2. Saluran-saluran reproduksi terdiri atas; epididymis, vas deferens dan uretra; sedang kelenjar-kelanjar mani terdiri atas: kelenjar vesikularis, kelenjar prostata, dan kelenjar bulboureralis atau kelenjar cowper
  3. Alat kelamin bagian luar yaitu: penis yang merupakan alat kopulasi dan penyalur mani dan urin; dan alat pelindung yang terdiri dari skrotum dan preputium.
Alat reproduksi jantan. Fungsi utaman alat reproduksi jantan, ialah (Girisonta, 1981;79):
  • Meproduksi sel jantan, yakni yang disebut spermatozoa atau biasa disingkat sperma
  • Memasukkan sperma pada alat reproduksi betina pada saat yang bertepatan
TESTES
Bentuk testis bulat panjang, dengan sumbu pemanjangannya ke arah vertikal. Setelah kulit dibuka (ikut tersayat korium, tunika dartos, tunoka vaginalis komunis), testes terbungkus oleh kapsul berwarna putih mengkilat yang disebut; tunika albuginea. Tunika ini mengandung urat syaraf dan urat darh; pembuluh darah ini terlihat berkelok-kelok (Partodihardjo, 1987;26).
Pada hewan dewasa panjang testes 12-15 cm, dan diameter berayun dari 6 sampai 8 cm. berat sebuah testis, termasuk tunika albuginea dan epididymis berayun antara 300 sampai 500 gram, tergantung pada umur, jenis sapi dan kondisi makanan (Partodihardjo, 1987;26)
Tunika vaginalis. Bila testis diangkat dari skrotum, lapis parietal tunika vaginalis tetap melekat pada skrotum, sedangkan lapis viseralis, pembalut peritoneum pada testis (dan epididymis) tetap bertaut erat pada kapsula testis di bawahnya, yakni tunika albuginea. Lapis viseralis tunika vaginalis terdiri dari mesotel dan jaringan ikat yang melekat pada tunika albuginea (Dellman dkk, 1992;446).
Testes pejantan dewasa normal mempunyai 2 fungsi yang penting (Salisbury, 1985;207):
ü  Memproduksi spermatozoa hidup dan subur
ü  Memproduksi androgen, atau hormonkelamin jantan, testosteron
Testis sapi jantan berbentuk bulat panjang, terletak di dalam kantong scrotum dan tergantung pada shorda spermaticus dengan bagian anterior testis testis lebih ke bawah atau dengan posisi ventral. Pada hewan dewasa panjang testis 10-12½ cm dan lebar 5-6,25 cm dengan berat 500 gram. Testis ini diselubungi oleh selapis turunan pengikat yang tipis dan elastis, tunica albuginea. Bila diraba selaput ini terasa kukuh dan kuat. Testis terbagi secara tak sempurna oleh mediastum, suatu septum yang terbatas. Helai-halai jaringan ikat berjalan dari pusat testis pada sumbu longitudinal dan bersambung dengan selaput pemisah. Segmen-segmen testis mengandung banyak tubuli seminiferi yang berkelok-kelok, jaringan longgar dan sel-sel intersetial yang berserakan. Panjang tubuli keseluruhan pada sapi jantan dewasa diperkirakan 4,5 km, dan setiap tubulus bergaris tengah 200 mikron lebih sedikit. Pada sapi jantan garis tengah tubuli bervariasi dari 207-296 mikron. Kira-kira 80% dari berat seekor sapi jantan normal terdiri dari tubuli (Salisbury, 1985;207).
Testis. Babi seperti halnya hewan ternak lainnya, memiliki dua buah testis yang berada di luar tubuh dan terbungkus oleh kantong yang disebut scrotum (Girisonta, 1981;79).
Testes babi sangat besar tapi relatif lebih lunak, dan terletak horizontal di dalam scrotum. Testes berbentuk lonjong, panjang 10 sampai 15cm, diameter 5 sampai 9cm, berat (dua testes) antara 500 sampai 800 gram, rata-rata 600 gram. Tubuli seminiferi mencapai panjang 600 meter (Toilehere, 1977;87).
Burung jantan memiliki sepasang testis perut berbaring cranioventral ke lobus ginjal pertama. Testis meningkat secara dramatis dalam ukuran selama musim kawin. Vas deferens muncul medial dan melewati caudally ke kloaka yang mana memiliki kesamaan dengan pembukaan ureter di Urodeum. Vas Terminal deferens bengkak sebagai organ penyimpanan, yaitu Glomus seminalis (atau vesikula seminalis seperti pada gambar ke kanan). Testes kanan lebih kecil daripada testes yang kiri. Testes berbentuk oval, warna keputihan, pada masa kawin membesar yang berfungsi sebagai penghasil sperma (Rachmanto, 2001;55).

Kedalaman testis terbagi atas lebih kurang 250 kamar bentuk piramid, yang puncaknya berada di mediastinum. Kamar-kamar itu disebut lobula testis, dipisahkan sesamanya dengan serat jaringan ikat (saluran penghasil mani) yang bergulung banyak sekali. Diantara tubuli terkandung jaringan ikat atau jaringan interstitial (Yatim, 1994;30).
Jika kita memotong skrotum secara melintang maka secara mikroskopis terlihat adanya lapisan-lapisan tenunen pembungkus testes (Partodihardjo, 1987;26-28):
  1. Epidermis adalah bagian kulit luar
  2. Korium adalah jangat bagian kulit yang mengandung banyak urat darah dan urat syaraf
  3. Tunika Dartos adalah fascia pelindung yang juga mengandung unsur serabut urat daging, jadi dapat berkontraksi
  4. Tenunan pengikat yang longgar
  5. Tenunan unika vaginalis komunis (bagian dari peritonium)
  6. Rongga sempit adalah bagian rongga perut yang menjulur ke daerah inguinal yang merupakan kantong dimana kemudian ditempati oleh testes yang turun dari dalam rongga perut sewaktu masih dalam perkembangan embrio
  7. Tunika albuginea mengandung serabut-serabut fascia yang licin mengkilat berwarna putih mengandung banyak buluh dan syaraf. Bagian ini merupakan pembungkus langsung parenchyma testes
  8. Parenchyma terdiri atas: tubuli seminiferi, lobuli, sel-sel instertitial, saluran-saluran cairan testes dan spermatozoa
  9. Mediastinum testes adalah bagian tengah dari testes, dan merupakan perluasan dari retetestes
Lobulus adalah kantong-kantong kecil yang pada umumnya berbentuk kerucut, seperti buah salak. Ujug medialnya lancip, sedang ujung lateralnya lebar dan merupakan dasar dari kerucut tersebut. Isi lobulus adalah tubulus seminiferus. Tabung ini kecil, panjang, berkelok-kelok memenuhi seluruh kerucut. Muara tabung seminiferus terdapat pada ujung medial dari kerucut dan langsung berhubungan dengan rete testes. Dinidng tubulus seminiferus terdiri atas sel-sel membran basal, epitel benih, sel-sel penunjang dan sel penghasil cairan testes (Partodihardjo, 1987;30).
Tubuli seminiferi memproduksispermatozoa hasil dari pembelahan sel yang berurutan berasal dari deretan sel epitel lembaga, yang disebut spermatogonia, dan terletak di membran basalis yang merupakan sebagai dinding luar tubules. Jadi pembelahan sel dan perkembangan sel berjalan ke arah dalam menuju ke lumen tubuli, yang tercampur dengan spermatozoa. Sel sertoli terletak berjarak pada dinding tubuli dan menonjol masuk ke dalam lumen. Dikatakan bahwa sel sertoli memberi makan spermatid sampai terjadi tingkat metamorphosis yang sempurna dan mereka akan tinggal hidup sendiri-sendiri (Salisbury, 1985;208).
Sel-sel leydig atau sel-sel interstitial, yang tersebar di parenchyma testes diantara tubuli, merupakan sumber hormon jantan. Pada sapi hormon ini muncul pertama kali didalam testis dari embrio berukuran 30 mm. testis embrio sapi tampak ssebelum terbentuk ovarium dan dapat dibedakan pada embrio berukuran 20 mm (Salisbury, 1985;209).
Sel-sel interstitial adalah sel-sel yang terdapat di antara lobuli. Sel-sel ini berbentuk poligonal teranyam bersama-sam tenunan pengikat. Karena ditemukan oleh leydig maka disebut sel leydig dan telah pula diketahui bahwa sel tersebut adalah penghasil hormon jantan, atau androgen. Produksi sel spermatozoa berjalan tanpa hentinya; kecepatan tergantung dari kondisi makanan. Diet berprotein tinggi akan berpengaruh ke arah produksi tinggi. Karena tanpa henti maka dalam tempo yang relatif singkat lumen tubuli seminiferi akan penuh. Karena sperma yang terbentuk belum bergerak, maka transport sperma ke dalam saluran sperma tergantung dari adanya cairan testis. Cairan ini dihasilkan oleh sel sertoli dan sel-sel lain yang terdapat di antara sel sertoli dan sel-sel spermatogonium dalam tubuli seminiferi (Partodihardjo, 1987;30).
SKROTUM
Skrotum adalah kantong testes. Dalam keadaan relaks pada sapi, skrotum itu panjang ke bawah. Kulit di daerah skrotum pada umumnya tak berbulu walaupu ada, bulu itu tipis dan jarang tumbuhnya (Partodiharjo, 1987;36).
Alat kelamin jantan dewasa normal hanya dapat terlihat scrotum dan sekelompok dan sekelompok penisnya saja, yaitu yang diliputi oleh rambut preputium. Scrotum yang merupakan kantong ganda berisi testis terdapat di daerah inguinal di antara kedua lipat paha, tepat di belakangputing yang rudimenter. Bagian luar scrotum terbagi dua secara simetris dilekukan tengah ke ara vertikal dan sedikit rata di permukaan anterior dan posterior. Tiap-tiap scrotum tersebut berisi satu testes (Salisbury, 1985;203).
Skrotum berfungsi mengatur temperatur testes dan epididymis supaya tetap bertemperatur 4⁰ sampai 7⁰ lebih rendah dari  temperatur tubuh. Mekanisme dari sistim thermoregulator ini dikerjakan oleh 2 muskulus yaitu: muskulus kremaster externa dan intera dan juga oleh tunika dartos. Kedua muskulus kremaster itu dapat menarik testes ke atas mendekati ruang perut untuk mendapat pemanasan. Pada kedaan panas, kedua muskulus kremaster itu merelaks dan testes itu turun menjauhi ruang perut. Demikian juga tunika dartos akan mengerut bila udara dingin. Akibatnya skrotum mengkerut, dan memaksa testes naik ke atas mendekati ruang perut (Partodiharjo, 1987;37).
Scotum babi terletak tepat dibawah anus dan tidak begitu jelas seperti yang terlihat pada mamalia lainnya (Toilehere, 1977;87).


SALURAN PENGELUARAN
Epididymis
Epididymis, suatu pembuluh yang timbul dari bagian dorsal testes berasal dari ductus efferensia, terdiri dri 3 bagian; kepala, badan, dan ekor (Slisury, 1985;213).
Caudal epididymis pada babi cukup besar, terletak pada bagian dorsal, corpus pada bagian cranial, dan caput di bagian ventral (Toilehere, 1977;87).
Epididymis pada babi adalah bagian dari organ reproduksi di dalam testis yang terbentuk tabung bergulung-gulung. Epididymis berfungsi :
  • Sebagai tempat penyimpanan sperma
  • Sebagai tempat keluarnya cairan yang bisa memberikan bahan makanan pada sperma
  • Sebagai tempat maturasi sperma (Girisonta, 1981;82).
Spermatozoa tertimbun di dalam epididymis dan menjadi dewasa selama perjalanannya di dalam pembuluh epididymis itu, yang panjangnya sampai 33-3 cm. pada sapi jantan 44 cm dan lebih panjang pada babi atau kuda jantan. Di dalam epididymis spermatozoa menjadi masak terhadap kemampuannya untuk memperlihatkan motilitas yang spontan dan kemempuan untuk membuahi ovum (Salisbury, 1985;215).
Pada merpati ada sepasang epididymis, berukuran kecil dan terletak pada bagian sisi dorsal testis, yang merupakan saluran spermatozoa (Rachmanto, 2001;57).
Vas Deferens
Vas deferens pada babi adalah saluran berbentuk bulat dan panjang yang menghubungkan antara epididymis dengan urethra. Fungsi utama adalah membawa sperma masuk ke dalam urethra pada saat ejakulasi (pemancaran sperma). Pemotongan atau pengikatan yang dilakukan terhadap saluran ini disebut vasectomy. Operasi dan pengikatan saluran semacam ini dimaksudkan agar supaya hewan menjadi steril (Girisonta, 1981;82).
Vas deferens berasal dari epididymis dan berjalan dari titik terendah testes ke atas dan bersama dengan tali spermaticus melewati cincin inguinalis dan di tempat itu vas deferens akan memisahkan diri dari pembuluh darah arteri dan vena, syaraf dan jaringan lain pada tali spermaticus tersebut. Vas deferens akan masuk ke dalam ruang abdominalis mengandung sel epitel yang berjajar hampir lurus, memiliki dua lapisan urat daging yang membujur dan melingkar, dan dibungkus oleh selaput peritonium. Vas deferens memiliki syaraf yang banyak jumlahnya berasal dari plexus pelvis dari sistem syaraf yang banyak jumlahnya berasal dari plexus pelvis dari sistem syaraf sympaticus. Di daerah pelvis vas deferens membesar dan membentuk ampulla Henle (panjang 10 sampai 17,5 cm) yang memiliki banyak kelenjar dan spermatozoa tertimbun di dalamnya (Salisbury, 1985;216).
Ujung terminalis vas deferens membentuk ampula (pada kuda, ruminansia, anjing) atau tidak (pada babi, kucing) mengandung kelenjar tubuloalveolar bercabang sederhana dalam propia-submukosa (Dellman, 1992;468).
Pada merpati vas deferens juga terdapat sepasang, pada burung muda, vas deferens terlihat lurus, sedangkan pada burung yang tua, tampak berkelok-kelok, berjalan ke caudal menyilang ke ureter, kemudian bermuara ke kloaka. Pada merpati, vas deferens sebelah kanan berkembang dengan baik, berbentuk panjang dan berkelok-kelok, yang sebelah kiri kurang berkembang dengan baik dan berbentuk agak lurus (Rachmanto, 2001;57).
Kedua ampula tidak panjang (±4 cm), sebab setelah menyusup di bawah kelenjar prostata dan bermuara, keduanya berupa saluran yang sempit dalam uretra. Sebelum koitus terjadi, yaitu pada saat rangsangan seksuil terjadi, vas deferens berkontraksi dan gerak peristaltik yang terjadi mengalirkan sperma dari bagian ekorepididymis ke dalam ampula (Partodiharjo, 1987;37).
Urethra
Urethra adalah saluran urogenitalis, jadi untuk urine dan semen. Yang disebut urethra ialah bagian saluran yang tergantung dari tempat bermuaranya ampula vas deferens sampai ke ujung penis. Menurut bentuk dan letaknya dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
  1. Bagian pelvis
Panjangnya kira-kira 15 sampai 20 cm dari muara ampula; bagian ini berupa pipa yang diselubungi oleh urat daging yang tebal dan terletak di atas simfisis pelvis
  1. Bagian yang membengkok
Dimana uretra itu meninggalkan simfisis pelvis sampai ke pangkal penis. Bagian ini berupa pipa yang mengandung sedikit sekali unsur urat daging. Panjangnya kira-kira 10 cm
  1. Bagian penis
Yaitu mulai dari pangkal penis ke ujung penis (Partodiharjo, 1987;39).
Urethra merupakan saluran pengeluaran yang biasa terpakai oleh produksi testis dan juga jalan keluar bagi produksi kelenjar pelengkap dan juga merupakan jalan keluar air kencing. Urethra berasal dari daerah pelvis dan penis dan berakhir pada ujung glands penis yang merupakan sebagai orificium externa urethralis. Urethra berdinding sel ephitel peralihan yang menjadi sel yang berbentuk pipih dan bertandukdi dekat ujung glands penis. Urethra berasal dari leher kandung air kencng, di orificium interna urethralis dan membesar tepat di belakang untuk selanjutnya membentuk colliculus seinalis, yaitu tempat masuknya pembuluh dari kelenjar ampulla dan kelenjar vesikula seminalis. Orificium ampulla berada di sebelah atas atau dorsal orificium dari vesicula seminalis kira-kira 40% dari pejantan; orificium ampulla ini berada di bawah atau ventral pada bangsa sapi lain kira-kira 40%; dan orificium ampulla berada di antara sebanyak 20% (Salisbury, 1985;216).
Urethra menghubungkan kandung air kencing dengan glands penis berfungsi untuk mengalirkan air kencing dan semen (Girisonta, 1981;82).
PENIS
Penis yaitu alat reproduksi bagian luar yang berfungsi untuk alat kopulasi yakni memasukkan sperma ke dalam lat reproduksi betina (girisonta, 1981;82).
Penis mempunyai 2 fungsi yaitu yang utama menyemprotkan semen ke dalam alat reproduksi betina; kedua, untuk lewatnya urin (Partodiharjo, 1987;41).
Pada sapi, penis berbentuk bulat panjang dan bertipe fibroelastis, artinya selalu dalam keadaan agak kaku dan kenyal meskipun dalam keadaan non-aktif atau non erecsi. Penis terbingkus oleh tunika fibrosa yang padat dan putih, disebutbtunica albiginea. Penis dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian pangkal, yang melekat pada fascia atau ligamenta yang kuat dan disebut “crus penis”. Bagian badan dimana di bagian tengahnya melipat melingkar merupakan huruf S disebut “Sigmoid” dan bagian ujung penis disebut “Glans penis” (Partodiharjo, 1987;41).
Korpus penis sapi jantan mengndung jaringan ikat sentral terbentuk dari susunan trabekula yang memusat. Ujung glans penis terdiri dari sel-sel mesenkim, sel lemak, dan ruang antar sel yang luas. Terdapat pleksus venosus erektil yang ekstensif. Penis kambing dan domba mirip dengan penis sapi jantan,glans penisnya membesar seperti tudung. Dua bentuk kantung lateral korpus spongiosum penis menonjol ke arah lateral (Dellman, 1992;48).
Penis babi mirip penis sapi tetapi flexura sigmoideanya terletak praescrotal. Bagian kranial penis tidak mempunyaiglans tetapi berbentuk spiral ke arah yang berlawanan dengan arahsampai 30 cm bagian penis tersebut keluar dari mulut praeputim (Toilehere, 1977;88).
Penis hewan jantan dewasa berukuran panjang 91,4 cm dan bergaris tengah 2,5 cm. bentuk penis ini sylindris dan sedikit menipis dari pangkal penis ke ujung yang bebas. Bagian ujung penis memiliki sedikit sekali jaringan tegang, kecuali bagian pangkal; jadi penis membesar sedikit pada waktu ereksi dan menjadi lebih tegang. Pada waktu keadaan penis mengndor atau tidak meregang, penis sapi jantan padat dan keras. Di belakang scrotum penis tadi membentuk lengkungan menyerupai huruf S ini akan menjadi  lurus yang menyebabkan penis mencapai panjang 91,4 cm. glans penis panjangnya sekitar 4,5 cm, memipih di bagian atas dan bawah, memuntir dan bagian ujungnya menguncup. Bagian ini berisi sedikit jaringan tegang dan pada waktu ereksi menjadi lebih besar sedikit (Salisbury,1985;221).
Perbedaan panjang penis antara ereksi dan tak ereksi adalah 3:2. Jadi kalau tak ereksi, panjang penis itu berkuran 1/3 dari panjang yang ereksi; ini disebabkan terutama oleh terbentuknya bentuk S oleh m. retraktor penis dan sebagian kecil oleh berkurangnya darah dalam corpus cavernosum penis (Partodiharjo, 1987;42).
Alat kopulasi pada merpati jantan berupa kloaka. Pada waktu kopulasi kedua kloaka dari jantan dan betina ditempelkan kuat-kuat, sehingga sperma yang keluar pada waktu ejakulasi langsung masuk ke dalam hewan betina untuk kemudian menuju ke oviduct (Rachmanto, 2001;58).
Praeputium
Bagian kranial penis dan glans penis terletak dalam kantung terdiri dari lipatan kulit berebntuk buluh, disebut praeputim, yang terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Lapis luar membentuk lipatan kulit ke dalam, dan pada lubang praeputium membentuk lapis dan praepitium. Keadaan ini menggambarkan daerah kranial penis dan tepatnya bertaut ke arah kranial glans penis (Dellman, 1992;484).
Praeputium mempunyai orificium yang sempit dengan bulu-bulu yang kaku. Pada dinding dorsal cavum praeputii ada pintu ke suatu kantong yang lonjong, diverticulum praeputii. Kantong praeutium mengandung campuran urine yang telah terurai dan sel-sel ephitel yang rusak dan mempunyai bau tidak enak dan khas babi jantan. Bau tersebut sangat menyolok dan dapat masuk ke dalam daging sehingga mengurangi rasa dagingnya (Toilehere, 1977;88).
Celah praeputium  pada sapi dewasa kira-kira 5 cm caudal dan tali pusat, lebarnya kira-kira dapat dimasuki 3 jari, serta disekitarnya ditumbuhi bulu-bulu pelindung yang lebih panjang dari bulu kulit biasa. Ruang praeputium yang berisi penis panjangnya 35 sampai 40 cm dan diameternya 3 sampai 4 cm (Partodiharjo, 1987;43).
Pada babi jantan , terdapat lekuk dorsal pada praepitium, disebut divertikulum prepusium. Terdapat pemisah yang kurang sempurna sehingga terbagi dua oleh septum medianum. Seringkali selaput lendir kutan yang bertanduk melipat. Campuran kemih dan epitel yang terkelupas membentuk zat yang berbau tidak enak (Dellman, 1992;484).

KELENJAR-KELENJAR TAMBAHAN
Kelenjar vesicularis
Pada sapi kelenjar ini sepsang; dari luar kelihatan jelas berlobuli; letaknya sebidang dengan ampulla vas deferens tetapi ada di sebelah lateral, jadi kedua ampula itu diapit oleh kedua kelenjar vesikuralis (Partodiharjo, 1987;38).
Pada babi jantan, kelenjar vesikulosa memiliki kapsula jaringan ikat biasa, tunika muskularisnya tipis. Septa interlobularis terdiri dari jaringan ikat dengan sedikit sel otot polos. Lumen tubulus lebar dan epitel yang bersekresi melipat (Dellman, 1992;471).
Sekresi kelenjar vesikularis merupakan 50% dari volume total dari suatu ejakulasi yang normal. Jadi kalau pejantan sapi itu ejakulasinya 5 cc maka 2½ cc berasal dari kelenjar vesikularis (Partodiharjo, 1987;38).
Hasil sekreta yang bersifat gelatin, putih atau kekuningan dari dari kelenjar vesikulosa merupakan 25% sampai 30% dari seluruh ejakulat sapi, kira-kira 10% sampai 30% pada babi, dan 7% sampai 8% dari domba dan kambing. Sekreta ini kaya akan fruktosa yang berperan sebagai sumber energi spermatozoa yang telah diejakulasikan (Dellman, 1992;472).
Kelenjar prostate
Kelenjar prostat pada sapi ada sepasang, bentuknya bulat dan jauh lebih kecil daripada kelenjar vesikularis. Sekresi dari kelenjar ini melalui beberapa muara kecil masuk ke dalam urethra kira-kira pada jarak 19 cm kaudal dari muara kelenjar vesikularis (Partodiharjo, 1987;38).
Kelenjar prostat merupakan kelenjar tubuloalveolar, berkembang dari epitel uretrha pelvis. Secara topografik dibedakan dua bagian; bagian padat kelenjar atau bagian luar (corpus prostat), dan bagian yang menyebar atau bagian dalam (pars disseminata prostatae). Bagian luar menutup bagian dorsalnya saja. Pars dissemnata terletak dalam propia-submukosa urethra pelvis (Dellman, 1992;472).
Pada babi kelenjar prostat terletak pada leher kandung kencing (baldder). Kelenjar ini menghasilkan cairan kental dan banyak mengandung protein serta garam yang berbau khas. Di samping itu kelenjar ini berfungsi membersihkan urethra selama ejakulasi serta melebarkan saluran sperma agar sperma bisa keluar dengan lancar (Girisonta, 1981;82).
Bagian luar kelenjar prostat pada sapi jantan relatif tidak jelas; dan ternyata tidak tampak pada ruminansia kecil. Bagian dalam yang cukup berkambang mengitari urethra pada sapi dan kambing jantan; pada domba jantan berbentuk huruf U. jalur tengah bagian ventral bersifat bebas kelenjar (Dellman, 1992;474).
Pada babi jantan, bagian luar kelenjar prostat seperti sebuah puring, bagian alam cukup berkembang mengitari uretra pelvis (Dellman, 1992;474).
Kontribusi sekreta kelenjar prostat terhadap volume total ejakulasi bervariasi, tergantung pada spesies. Pada ruminansia 4%-6%, kuda jantan 25%-30%, dan babi jantan 35%-60%. Salah satu fungsi kelenjar prostat adalah menetralisrkan plasma mani, membuatnya asam dengan akumulasi metabolit karbondioksida dan asam laktat, dan untuk merangsang gerak aktif spermatozoa dalam ejakulat (Dellman, 1992;474).


Kelenjar cowper
Terdapat sepasang kelenjar bulbouretralis (kelenjar cowper) terletak dorsoventral uretra dalam rongga pelvis. Bersifat sebagaikelenjar tubulus majemuk (babi, kucing, dan kambing jantan), atau tubuloalveolar (kuda, sapi dan domba jantan), anjing tidak memilikinya (Dellman, 1992;474).
Pembuluh sekresi dari kedua kelenjar ini bertemu dan bersatu kemudian menuju ke urethra; setelah 2-3 cm dari tempat pertemuan, pembuluh itu bermuara ke dalam urethra. Baik kelenjar prostat maupun cowper terbentuk dari lobuli dan tiap-tiap lobuli berbentuk tabung. Tiap-tiap lobuli dipisahkan oleh suatu dinding pemisah yang mengandung serabut-serabut urat daging licin. Urat dagung ini berkontraksi secara tiba-tiba dan sekresinya memancar keluar. Sel-sel sekretorinya berbentuk kubus dengan inti di dasarnya dan beberapa bintik-bintik di sekitar inti (Partodiharji, 1987;39).
Kelenjar berfungsi menghasilkan suatu cairan yang dapat membersihkan urethra pada saat semen terlepas (Girisonta, 1981;82).
Hasil sekresi yang bersifat mukus dam mirip protein kelenjar bulbouretralis, disekresikan mendahului proses ejakulasi pada ruminansia, berperan menetralisirkan lingkungan urethra dan melumasi urethra serta vagina. Pada babi jantan, hasil sekresi mukous yang kaya akan asam sialik (sialik acid) merupakan sebagian dari ejakulat (15%-30%) dan kemungkinan ikut membantu menutup serviks dalam menghindari kehilangan meni (Dellman, 1992;477).
Sebelum kopulasi, sering terlihat adanya tetesan-tetesan cairan dalam penis yang berasal dari cowper. Semua kelenjar accesor bersifat aprokrine, artinya: sebagian besar dari isi sel sekretorinya turut keluar pada saat sel itu mengeluarkan sekresinya (Partodiharjo, 1987;39).




BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
  • Sitem reproduksi babi jantan : testes, epydidimis, vas deferns, urethra, penis dan kelenjar-kelenjar tambahan (kelenjar vesikularis, kelenjar prosta, kelenjar cowper).
  • Sistem reproduksi merpati jantan : testes, epididymis, vas deferens, urethra, kloaka dan kelenjar-kelenjar tambahan (kelenjar vesikularis, kelenjar prosta, kelenjar cowper).
  • Sitem reproduksi sapi jantan : testes, epydidimis, vas deferns, urethra, penis dan kelenjar-kelenjar tambahan (kelenjar vesikularis, kelenjar prosta, kelenjar cowper).
  • Perbedaan yang mencolok dintara ketiganya adalah pada ukuran alat kelamin, tentunya pada sapi dan babi lebih besar daripada pada alat kelamin merpati. Pada merpati alat kopulasi berupa kloaka, dan tidak mempunyai penis. Ukuran penis pada babi lebih besar dan panjang dari ukuran testis pada sapi.


Daftar pustaka

Dellman, dieter. Brown, esther. 1992. Buku histologi veteriner II. UI Press: Jakarta
Girisonta. 1981. Pedoman lengkap berternak babi. Yaysan kanisus: Yogyakarta
Partodiharjo, Dr. soebadi. 1987. Ilmu reproduksi hewan. Mutiara sumber widya: Jakarta
Rachmanto. 2001. Beternak dan mencetak merpati. Kanisus: Yogyakarta
Salisbury, GW. 1985.Fisiologi reproduksi dan inseminasi buatan pada sapi. UGM Press: Yogyakarta
Toilehere, R.Morres. 1977. Fisiologi reproduksi pada ternak. Angkasa: Banbung

REPRODUKSI DAN TARGET PRODUKSI BABI

Reproduksi Babi

Babi termasuk hewan yang subur untuk dipelihara kemudian dijual,  karena jumlah perkelahiran (litter size) lebih dari satu (polytocous) dan jarak perkelahiran pendek. Seekor induk dalam satu tahun dapat menghasilkan dua kali melahirkan dan 20 ekor anak sama dengan 1800 kg daging setiap tahun.

Tabel 1. Data Reproduksi Babi Induk
Peristiwa Interval Rata-rata
Umur saat pubertas (bln) Lama Birasi (estrus) (hari)
Panjang Siklus birashi (hari)
Waktu ovulasi (jam stlah birahi)
Saat yang baik untuk kawin
Lama Kebuntingan (har)
4 – 7 1 – 5
18 – 24
12 – 48
estrus hr kedua
111 – 115
6 2 – 3
21
24 – 36
114
(3 bln, 3 mg, 3 hr)

Pubertas/birahi pada babi dara 4 – 7 bulan dengan rata-rata bobot badan 70-110 kg akan tetapi tidak dikawinkan sebelum umur 8 bulan atau pada periode estrus/birahi  yang ketiga hal ini berguna untuk produksi anak yang lebih banyak dan lama hidup induk lebih panjang. Agar diperoleh anak yang lebih banyak maka induk dikawinkan pada 12 – 24 jam setelah tanda estrus/birahi. Estrus atau birahi pada induk babi adalah karena aktifitas dari hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium, kejadian ini terjadi selama 3 – 4 hari dengan perubahan tingkah laku seperti suka mengganggu pejantan, kegelisahan meningkat, menaiki betina lainnya dan nafsumakan menurun serta mengeluarkan suara yang khas, kalau ditekan atau diduduki punggungnya diam saja, vulva yang membengkak dan memerah serta lendir keruh dan mengental muncul, bila tanda tanda ini terlihat berarti bebi betinna tersebut siap kawin.     Dalam praktek dengan dua kali perkawinan yaitu 12 dan 24 jam setelah tanda estrus dimulai supaya ovum banyak dibuahi dan jumlah anak (litter size tinggi).

Untuk meningkatkan jumlah anak induk perlu di Flushing  yaitu konsumsi induk ditingkatkan selama 7 – 14 hari sebelum dikawinkan untuk meningkatkan jumlah anak perkelahiran bila pakan selama fase pertumbuhan dibatasi.

Perkawinan yang paling umum adalah perkawinan kelompok (lot Mating) cara ini adalah menempatkan satu atau beberapa ekor jantan kedalam kandang beberapa ekor betina yang sedang birahi, cara ini mengurangi tenaga kerja yang diperlukan.  Hand mating memasukkan  seekor betina dan seekor jantan setelah kawin kemudian jantan dipisahkan kembali ini untuk memudahkan pengontrolan ibu dan bapak anak yang lahir  kondisi kandang kawin ini harus tenang dan tidak licin.

Kebuntingan

Lama bunting rata-rata 114 hari, kematian embrio/fetus paling sering terjadi/ fase kritis pada saat 30 – 35 hari awal kebuntingan. Perlakuan terhadap temperatur yang ekstrim, pemberian pakan harus rendah pada awal kebuntingan ini dan penggunaan obat-obatan harus hati-hati.
Kelahiran

Induk sebaiknya ditempatkan ke kandang melahirkan 3 – 7 hari menjelang melahirkan, dalam kandang harus bersih, tenang dan  Tanda induk mau melahirkan Gelisah, membuat sarang bila ada medianya, organ reproduksi dan kelenjar mamae membesar dan susu akan keluar bila ditekan saat 12 – 48 jam menjelang kelahiran. Laju pernapasan meningkat menjelang 12 jam kelahiran  kelahiran paling sering menjelang malam hari. Induk merebahkan diri pada satu sisi saat melahirkan kelahiran dengan pola berurutan (satu-satu) selama kurang lebih 1 – 5 jam, anak yang lahir biasanya 70% kaki depan dulu keluar, anak babi dengan kaki belakang duluan paling banyak mati lahir, bila periode kelahiran cukup lama perlu dilakukan perogohan kedalam alat reproduksi induk, mungkin ada yang sungsang. Perlakuan anak setelah lahir adalah dibersihkan  hidungnya dan badannya dari cairan rahim, dan dibantu diberikan susu pertama (colostrum), berikan penghangat pada kandang anak yang baru lahir. Maka dengan itu selama proses kelahiran harus senantiasa diawasi oleh anak kandang. Induk yang terlampau tua, gemuk dan gelisah selalu lebih banyak mengalami problem saat melahirkan oleh sebab itu induk sebaiknya melahirkan sebanyak 8 – 10 kali setelah itu diafkir.  Pemotongan ari-ari dipotong dengan cara mengikat dulu pada bagian dekat perut kemudian di gunting lalu diberikan antibiotik (betadin/yodium).     Induk akan birahi kembali 3 – 5 hari setelah anaknya disapih/dipisahkan oleh sebab itu induk dapat dikawinkan kembali untuk memperbanyakjumlah anak yang lahir pertahun. Lama penyapihan biasanya 2 bulan akan tetapi dapat dipersingkat menjadi 3 minggu dengan perlakuan tertentu.

Anak Babi Setelah Lahir
Anak babi saat lahir sangat lemah, tidak berbulu (tidak tahan dingin) perlu suhu kandang harus 35 oC, cadangan energi yang ada dalam tubuh anak babi cukup hanya 7 – 8 jam oleh sebab itu susu induk sangat diperlukan setelah lahir, oleh sebab itu  perlu ada jerami pada lantai anak dan diberi penghangat (lampu minyak atau listrik).
Defisiensi Besi (Fe) atau anemia cepat muncul pada anak babi yang baru lahir yangdipelihara terkurung hal ini disebabkan oleh persediaan Fe dalam tubuh babi cukuprendah, Fe dalam susucukuprendah, kontak babi dengan tanah sumber Fe  dibatasi dan laju pertumbuhan babi yang cepat. Ciri anak babi yang kekurangan Fe ini terlihat pucat, lemah,  bulu berdiri dan bernafas cepat  oleh sebab itu 48 – 72 jam zat besi harus diberikan antara lain dengan cara : disuntik dengan (paling dianjurkan), disediakan tanah supaya anak babi bisa menjilat-jilat larutan fe digosokkan pada ambing/susu induk yang umum adalah dengan menyuntikkan iron dextran kedalam otot leher atau paha.
Perebutan puting susu sangat hebat saat babi baru lahir biasanya babi berebut pada babi pada bagian depan karena susu yang paling banyak diproduksi. Oleh sebab itu anak yang lemah atau kecil mendapat susu yang paling sedikit maka anak tersebut menjadi lebih kecil maka dengan itu perlu diberikan susu atau makanan tambahan bagi anak selama menyusui.
Pentirian anak babi bisa dilakuakan bila lama anak babi terlampau banyak dibanding dengan jumlah puting atau induk babi bati saat melahirkan, akan tetapi pentirian bisa dilakukan bila umur jarak antar melahirkan dengan induk lain kurang dari 2 hari, sebelum dilakukan pentirian sebaiknya diberikan bau-bauan yang sama (dengan kotoran, oli, cairan rahim atau bau yang kuat) agar induk yang menerima tidak mencium bau yang berbeda kemudian akanmenolakanak tersebut.

Pemotongan gigi taring anak babi harus dilakukan segera setelah lahir untuk menjaga agar tidak melukai ambing (susu induk), denganmenggunakan tang pemotongan ini harus hati-hati  agar tidak kena gusi/lidah, pemotongan ekor dapat dilakukan bila diperlukan untuk kebersihan danmenghindari perkelahian.
Kastrasi/kebiri sebaiknya dilakukan pada anak babi jantan sebelum berumur 10 hari kecuali pada anak yang akan dicalonkan pejantan, pisau diugunakan untuk memotong skrotum, dan tangan harus steril atau didesinfektan.

Reproduksi Jantan
Sedangkan jantan lebih lama 5 – 8 bulan dengan bobot badan 75 – 110 kg akan tetapi dikawinkan pada umur 12 bulan. Sebelum digunakan sebagai pejantan perlu di tes dulu dengan mengawinkan dengan 2 – 3  dara yang akan dipotong bila setelah  4 – 5 mg kebuntingan dipotong maka didapat 8 – 10 embrio maka jantan tersebut subur/fertil. Jantan yang berumur setahun dapat dikawinkan dengan induk 7 – 8 tiap minggunya, sedangkan
pejantan dewasa 12 induk/minggu.

TARGET PRODUKSI  BABI YANG HARUS DICAPAI
Parameter Angka
Rasio jantan : BetinaKelahiran induk/thn Service Return Rate
Jumlah anak / kelahiran
Lahir anak hidup/kelahiran
Jumlah anak yang disapih /kelahiran
Umur sapih
Jumlah anak /Induk/Tahun
Kematian babi %
Pertambahan Badan (berat badan)
-    Preweaning (3 -10 kg)
-          Weaners (10-25 kg)
-          Growers (25-55 kg)
-          Finishers ( 55- 90 kg)
Konversi Ransum (Konsumsi/PBB)
-  Preweaning
-          Weaners
-          Growers
-          Finishers
-          Overall
-          Rata peternakan
- Tebal lemak punggung (mm)
18.52,4 kali 12.3 %
11.33 ekor
10.44 ekor
9.2 ekor
25.8 hari
20.3 ekor
2.5 ekor
200 gram/hari
450 gram/hari
730 gram /hari
850 gram/hari
610 gram/hari
1.0
1.6
2.3
2.8
2.3
2.8
12 mm

Makna Garuda Pancasila

                               
Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yaitu Burung Garuda, Perisai dan Pita Putih.Menurut Mitologi Hindu, Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari India. Burung tersebut berkembang sejak abad ke-6 di Indonesia. Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada Burung Garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan.
Jumlah bulu pada sayap Garuda sebanyak 17, bulu diekor berjumlah 8, bulu di pangkal ekor berjumlah 19 dan bulu di leher berjumlah 45. Bulu-bulu tersebut jika digabungkan menjadi 17-8-1945, yaitu  menggambarkan waktu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.
Pancasila Perisai.svgPancasila Sila 1 Star.svgPancasila Sila 2 Chain.svgPancasila Sila 3 Banyan Tree.svgPancasila Sila 4 Buffalo's Head.svgPancasila Sila 5 Rice and Cotton.svg
Perisai Garuda
  • Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
  • Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
  • Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-putih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
  • Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut[5]:
  1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam[6];
  2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah[7];
  3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih[8];
  4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng[9] di bagian kanan atas perisai berlatar merah [10]; dan
  5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.
Pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
  • Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam.
  • Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Lambang Negara menggunakan warna pokok yang terdiri atas:
  1. warna merah di bagian kanan atas dan kiri bawah perisai;
  2. warna putih di bagian kiri atas dan kanan bawah perisai;
  3. warna kuning emas untuk seluruh burung Garuda;
  4. warna hitam di tengah-tengah perisai yang berbentuk jantung; dan
  5. warna alam untuk seluruh gambar lambang.
 perisai yang terdapat pada Burung Garuda, mengandung lima buah simbol yang masing-masing melambangkan sila-sila dari dasar negara Pancasila. Perisai yang dikalungkan tersebut melambangkan pertahanan Indonesia. Pada bagian tengah dari perisai tersebut terdapat simbol bintang yang memiliki lima sudut. Bintang tersebut melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Lambang bintang tersebut dianggap sebagai sebuah cahaya, seperti cahaya kerohanian yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
Dibagian bintang, terdapat latar berwarna hitam. Latar tersebut melambangkan warna alam yang asli yang memiliki Tuhan, bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
Pada bagian kanan bawah, terdapat rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
Pada bagian kanan atas, terdapat gambaran pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Kenapa pohon beringin yang digunakan? Karena pohon beringin merupakan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal tersebut dikorelasikan sebagai Negara Indonesia, dimana semua rakyat Indonesia dapat “berteduh” di bawah naungan Negara Indonesia. Tak hanya itu saja, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah. Hal ini dikorelasikan dengan keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.
Pada bagian kiri atas, terdapat kepala banteng. Kepala banteng tersebut melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Disini, kepala banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah, dimana orang-orang berdiskusi untuk melahirkan suatu keputusan.
Di bagian kiri bawah, terdapat lambang padi dan kapas. Lambang tersebut melambangkan sila ke lima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Lambang tersebut dianggap dapat mewakili sila kelima, karena padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang, sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran. Hal itu sesuai dengan tujuan utama dari sila kelima ini.
Di lambang perisai sendiri, terdapat garis hitam tebal yang melintang di tengah-tengah perisai. Garis hitam tebal tersebut melambangkan garis khatulistiwa yang melintang melewati wilayah Indonesia. Sedangkan warna merah dan putih yang menjadi latar pada perisai tersebut merupakan warna bendera negara Indonesia. Merah, memiliki makna keberanian dan putih melambangkan kesucian.
Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terlihat pita putih yang dicengkram, pita tersebut bertuliskan “BHINNEKA TUNGGAL IKA”. Tulisan tersebut ditulis dengan menggunakan huruf latin dan merupakan semboyan negara Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika, dalam bahasa Jawa Kuno memiliki arti “berbeda-beda tetapi tetap satu jua.”
Kata Bhinneka Tunggal Ika sendiri dikutip dari buku Sutasoma yang dikarang oleh seorang pujangga di abad ke-14 dari Kerajaan Majapahit, Mpu Tantular. Kata tersebut memiliki arti sebagai persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.
Makna Lambang Negara Garuda Pancasila sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang terdiri dari pelbagai macam suku, ras, budaya, adat, bahasa dan agama. Apabila seluruh masyarakat Indonesia bisa memahami filosofi lambang negara tersebut dengan baik, maka keutuhan dan persatuan bangsa dapat terjaga. Dengan Dasar Negara yang kuat, Indonesia akan menjadi negara besar, maju, dan rakyatnya sejahtera.(*/dari berbagai sumber)