(Thoyib Hari Prayogo)
Seleksi ialah: memili hewan-hewan ternak yang bernilai tinggi, oleh karena itu untuk mengadakan seleksi, haruslah memilih babi-babi yang menguntungkan. Dengan seleksi bisa diharapkan ada perbaikan karakter ekonomi tertentu, misalnya pertumbuhan, daya tahan, produksi.
Pelaksanaan seleksi, memilih babi-babi dewasa yang hendak dipakai sebagai bibit dapat dilakukan cara:
1. Pemilihan individu (induk dan pejantang yang bagus)
2. Pemilihan menurut hasil produksi keturunan
3. Pemilihan menurut silsilah
Reproduksi Babi
Yang dimaksud dengan perkembang biakan ialah mengusahakan hewan ternak, agar bisa memperoleh keturunan.Dengan demikian mengembang biakan babi pun mengusahakan agar babi-babi yang dipiara, bisa memperoleh keturunan pula.Seorang peternak yang terampil harus memperhatikan pemilihan bibit yang memenuhi persyaratan dalam penyeleksian dan perkawinan.
Babi termasuk hewan yang subur untuk dipelihara kemudian dijual, karena jumlah perkelahiran (litter size) lebih dari satu (polytocous) dan jarak perkelahiran pendek. Seekor induk dalam satu tahun dapat menghasilkan dua kali melahirkan dan 20 ekor anak sama dengan 1800 kg daging sapi setahun.
Untuk memperoleh hasil yang memuaskan dan menguntungkan maka seorang peternak yang ingi maju perlu mengetahui hal-hal yang menyangkut tentang perkembang biakan ternak (babi), berikut ini kita akan pelajari tentang:
a) Organ reproduksi jantan
Ø Organ Reproduksi Jantan fungsi umumnya adalah :
ü Memproduksi sel jantan, disebut spermatozoa (sperma)
ü Memasukkan sperma pada alat reproduksi betina pada saat bertepatan.
Nama Letak/bentuk Fungsi
Testis 2 buah Berada diluar tubuh dan dibungkus scrotum § memproduksi sperma,
menghasilkan hormon testoteron (memelihara kedewasaan, memelihara§ organ reproduksi, menumbuhkan nafsu sexual sehingga menimbulkan keinginan untuk kawin.
Seminiferous tubules Terdapat dalam testes bebentuk tabung yang sperma dihasilkan dalam tabung ini, terus menerus§bergulung-gulung semenjak akil balik.
Saluran efferen Terletak antara testes dan epididymus Saluran yang membawa sperma dari rate testes menuju epididymis
Epididymis Tabung besar yang berkelok-kelok Sebagai jalan keluarnya sperma, menyimpan sperma, keluarnya cairan yang memberi makan sperma, tempat dimana sperma menjadi masak.
Vas deferens Saluran yang bulat Membawa sperma kedalam urethra pada saat ejakulasi (penyemprotan)
Kelenjar prostat Terletak dileher kandung air kencing (bladder). Membersikan urethra selama ejakulasi dan melebarkan sehingga sperma bisa keluar dengan lancar.
Kelenjar Cowper’s Terletak diatas urethra, di daerah pervis Menghasilkan alkalin yang dapat membersihkan urethra pada saat semen terlepas.
Urethra Suatu tabung panjang yang menghubungkan kandungan air kencing dengan glan penis Jalan sperma dan air kencing
Penis Adalah alat kopulasi Untuk memasukkan seperma pada saat perkawinan.
Sperma Sperma disebut juga semen, yang berarti benih (bahasa Yunani) diproduksi dalam testis oleh cellular dalam bentuk yang kental seperti agar-agar
b) Organ reproduksi betina
Nama Letak/bentuk Fungsi
Ovarium Babi mempunyai 2 ovarim yang berbentuk bulat kecil Menghasilkan ovum (telur) dan berbagai hormon yg membantu dalam reproduksi dan mempengaruhi pertumbuhan
Oviduct Bagian alat reproduksi yang menghubungkan ovarium dengan uterus Pada oviduc bagian atas telur dibiahi
Uterus Bagian reproduksi yang paling luas Mempersiapkan tempat bagi telur-telur yang telah dibuahi sampai berkembang menjadi janin (anak babi) + 114 hari
Cervix Merupakan bulatan yang kuat, yang menghubungkan vagina dan uterus Pada saat perkawinan terjadi, cervix ini mengunci ujung penis dengan lipatan urat itu sehingga mendorong pejantan berejakulatie
Vagina Saluran yang cukup lebar yang menghubungkan uterus dengan vulva. Pada saat perkawinan penis masuk vagina supaya bisa mengendapkan semen ke dalam uterus.
Vulva Alat kelamin vagian luar yang terbuka, dan pada bagian bawah terdapat clitoris.Bila babi birahi, alat ini nampak merah.
c) Masa birahi (head period)
Peristiwa Interval Rata-rata
Umur saat pubertas (bln) 4-7 (bln) 6 (bln)
Lama birahi (hari) 1-5 (hari) 2-3 (hari)
Panjang siklus birahi 18-24 (hari) 21 (hari)
Waktu ovulasi (jam setelah birahi) 12-48 (jam) 24-36 (jam)
Saat yang baik untuk kawin Estrus hari kedua
Lama kebuntingan (hari) 111-115 114 (hari)
3 bln, 3 mg, 3 hari
Hanya pada saat-saat birahi saja, babi mau menerima pejantan atau dapat dikawinkan.Tanpa timbul birahi, babi tidak dapat dipaksakan kawin.Oleh karena itu peternak secara cepat mengetahui masa birahinya.
Tanda-tanda birahi :
ü Babi nampak gelisah dan berteriak-teriak
ü Kemaluan bengkak, pada vulva nampak merah, bagi babi induk yang sudah sering beranak biasanya tak begitu nampak merah
ü Selalu mencoba menaiki temannya, atau ingin keluar dari kandang
ü Bila punggung diberi beban atau diduduki diam saja.
üDari kemaluan sering keluar lendir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya birahi pertama:
ü Faktor bibit
ü Faktor lingkungan, seperti iklim, makan, stress akibat sakit
ü Karena terganggu gemuk bisa terlambat
d) Mengawinkan babi
Menurut penelitian, ovulasi : terlepasnya sel telur dari indung telur 30-35 jam atau hari kedua setelah gejalah birahi terlihat. Sedang sel jantan (sperma) yang ada didalam vagina cervix akan saling bertemu pada saluran telur (oviduc) bagian atas dekat ovarium.
Didalam alat reproduksi betina, sperma dapat hidup 24-48 jam. Dan untuk mencapai oviduc memerlukan waktu 4-6 jam. Akan tetapi perlu diketahui bahwa ada sperma yang hidupnya lebih pendek, kurang dari 24 jam setelah terjadi ovulasi dan tidak semua sel telur bisa dibuahi. Jumlah sel telur bisa 12-16, yang masak bersama-sama dan bisa dibuahi. Akan tetapi sering juga sampai 20 buah: sebaliknya, juga tidak jarang hanya 3 atau 4 buah.
Kita mengawinkan babi harus betul-betul tepat pada waktunya, yakni babi dikawinkan pada hari kedua setelah nampak birahi. Terkecuali babi dara (gilt) bisa dikawinkan pada hari pertama dari masa birahi. Karena birahnya babi dara lebih pendek dibanding babi-babi yang pernah beranak. Apabila babi yang sedang birahi itu tidak dikawinkan, birahi akan terulang kembali pada 18 – 24 hari, atau rata-rata 3 minggu (21 hari)
e) Mengawinkan babi dara dan induk yang telah beranak
§ Mengawinkan babi dara
Babi mulai baliq pada umur 5-6 bulan, sudah birahi tapi sebaiknyaü jangan dikawinkan dulu, karena kedewasaan tubuh baru tercapai pada umur 8-10 bulan dengan berat badan + 100-120 kg.
ü Untuk mencapai konsepsi (pembuahan) yang tinggi hendaknya, babi itu dikawinkan 2 kali selama masa birahi
Babi yang baru dikawinkan hendaknya ditempatkan tepisah dariü babi-babi lain, selama 2 hari, diberikan makanan yang baik dan ditempatkan dilingkungan tenang.
§ Mengawinkan induk yang telah beranak
ü Induk yang pernah beranank yang akan dikawinkan kembali sebelumnya dilakukan penyapian terlebih dahulu.
ü Induk yang habis menyapih pada umumnya akan birahi lagi 3-10 hari
ü Biasanya babi yang baru menyapi akan kurus, maka sebaiknya perkawinan ditunda dulu sampai babi gemuk dan sehat kembali.
f) Sistim Perkawinan: Untuk mengawinkan babi bisa dilakukan dua sistem yakni:
1. Perkawinan Alam :
ü Pada umumnya perkawinan bisa berlangsung selama 10 – 15 menit
Babi betina yang birahi dimasukkan dalam kandang pejantan, bisaü dikawinkan sampai dua kali untuk mendapatkan hasil yang optimal.
ü Betina yang kecil dan jantan yang besar bisa dibantu dengan membuat kandang secara khusus
Perbandingan jantan dan betina : jantan usia 1 tahun adalah 1jantan :ü 15-20 betina; umur jantan setahun keatas adalah 1 jantan : 30 betina.
2. Perkawinan buatan = Artificial Insimination (AI) = Insiminasi buatan (IB)
Perkawinan ini adalah memasukkan serma kedalam kelamin betina dengan tindakan manusia.
§ Keuntungan AI atau IB antara lain:
ü Manfaat seekor pejantan bisa diperbesar
ü Perkawinan bisa dilakukan diantara hewan yang tempatnya berjauhan, misalnya babi Indenesia dengan Autralia atu Belanda.
ü Dengan IB, tidaklah setiap peternak memelihara pejantan sendiri sehingga bisa hemat biaya.
ü Pemacek yang karena sesuatu hal, misalnya pejantan terlalu besar, pincang, dst sulit dilakukan, dengan IB dapat dikerjakan.
§ Kelemahan IB, antara lain:
ü Tidak semua inseminator mempunyai pengalaman yang cukup, sehingga hasil kurang terjamin.
ü Kemungkinan akan terbawanya bagian penyakit senantiasa ada, karena pelaksanaannya yang ceroboh.
üMenyebarkan keturunan yang jelek.Misalnya karena sperma diambil tanpa memilih pejantan yang bagus.
ü Terlalu banya babi yang memiliki keturunan yang sama (inbreed)
g) Kebuntingan
Selama bunting babi tidak akan birahi. Lama bunting rata-rata 114 hari (3 bulan, 3 minggu, 3 hari), dan lama kebuntingan bisa dipengaruhi oleh :
ü Faktor induk : induk muda yang pertama kali bunting, biasa waktunya lebih pendek.
ü Jumlah anak: bila jumlah anak yang dikandung lebih banyak, bisa lamanya bunting lebih pendek
ü Bangsa babi: akan mempengaruhi kebuntingan.
Babi bunting harus mendapat makanan yang cukup baik, supaya badanü kuat waktu melahirkan, dan bibit tumbuh sehat (akan dibahas secara khusus)
h) Kelahiran dan Keguguran
Pada sistem pemeliharaan manapun, babi-babi hendak beranak haruslah disendirikan seminggu sebelum beranak agar sang induk memperoleh ketenangan.Perut sangat turun kebawah
ü Vulva kelihatan merah dan membesar (36 jam sebelum melahirkan)
ü Putting keras berwana kebiru-biruan, karena berisi air susu apabila dipijat keluar susu.
üNafsu makan berkurang, dan nampak sangat gelisah
ü Sering mengumpulkan sarang
ü Biasanya mengentak-entakkan kaki dan sebentar-bentar kencing.
Proses kelahiran biasanya berlangsung 1 – 12 jam, akan tetapi§ perlu diketahui bahwa kelahiran normal terdiri dari 3 tingkat (stadium):
1. Stadium persiapan :
ü Ikatan rahim menjadi kendor dan turun letaknya
ü Sisi badan menjadi cekung dan pinggangnya menjadi turun kebawah, karena jaringan pengikat menjadi elastis.
ü Bibir kemaluan merah, membesar
ü Ambing menjadi tegang, berisi air susu, dan putting menunjukkan warna kebiruan pertanda anak akan segera lahir.
ü Induk siap-siap mengumpulkan sarang
Sebagai persiapan :
ü Kandang harus bersih dan steril (dengan Lysol kreolin)
ü Lantai ditaburi sekam atau jerami
ü Kandang harus kering
Sebelum melakukan persiapan , terlebih dahulu harus melakukan suatu persiapan dan harus mengetahui tanda-tanda babi yang hendak beranak, proses kelahiran serta kesukaran-kesukaran yang dialami.
§ Tanda-tanda babi yang akan melahirkan:
ü
2. Stadium pembukaan:
Pada saat ini rahim mulai berkontraksi (mengkerut), hal ini takü nampak dari luar, yang bisa diperhatikan adalah tingkahlakunya saja, dimana babi nampak gelisah, tidur berdiri berulang kali, memukul-mukul ekornya, mengentak-entak kaki sering kencing.
üAkibat kontraksi rahim, janin mencapai letak yang tepat yakni perut turun kebawah dan tubuh nampak memanjang.
Pada saat ini cervix terbuka lebar, karena daging mulai mengendor.üCervix yang tak dapat terbuka menyulitkan kelahiran dan berbahaya.
3. Stadium Pelepasan:
Setelah melewati stadium pembukaan karena bantuan dari kontraksi rahim beserta kejang daging perut, maka janin mulai keluar.
§Keguguran, hal ini terjadi karena berbagai sebab.
ü Karena temperatur tubuh terlalu tinggi
ü Ransum kekurangan zat-zat tertentu (mineral, protein, vitamin-vitamin)
ü Akibat keracunan
ü Induk menderita anemia
ü Infeksi uterus yang mengakibatkan makanan untuk janin terputus
ü Induk menderita Brucellosis (keguguran menular)
§ Kesukaran dan keterlambatan pada waktu melahirkan :
ü Cervix terlalu sempit, tak dapat terbuka secara wajar
ü Kontraksi rahim lemah, akibat infeksi
ü Anak yang keluar melintang
ü Adanya dua ekor anak yang keluar bersama-sama
ü Karena anak yang lahir kepala atau pantatnya terlampau besar.
March 25, 2010 | Posted by
saulandsinaga
Metode
perbaikan genetik pada babi atau bisa disebut juga konsep dasar perbaikan
ternak babi salah satu caranya yaitu dengan memilih seekor pejantan yang
berindeks tinggi, yakni pejantan yang berlemak punggung tipis, laju pertumbuhan
dan efisiensi konversi makanannya baik sekali, maka turunan induk yang
dikawininya diharpkan memiliki indeks yang baik pula.Metode perbaikan genetika
pada babi dapat dilakukan atau dilihat dengan cara menguraikan teori bagaimana
sifat-sifat produksi diwariskan dari generasi ke generasi dapat dilihat dari :
1.
Genetika
2.
Kromosom dan Gen
3.
Variabilitas
4.
Heretabilitas
1.
Genetika
Salah
satu fakta yang muncul paling mencolok bila mempelajari reproduksi ternak
adalah kesanggupannya mewariskan sifat-sifat yang khusus dari sebab itu
peternak tidak ada kesulitan untuk membedakan seekor babi Yorkshire dari
Hampshire, Duroc atau dari Lacombe, masing-masing babi ini memilii sifat-sifat
yang mudah diketahui yang diwariskan. Namun bila memeriksa terperinci
sifat-sifat sekelompok babi yang bangsa dan umurnya sama, akan menemui adanya
variasi untuk sifat-sifat tertentu dan keseragaman untuk sifat-sifat yang lain
diantara individi-individu dalam kelompok tersebut. Misalnya dalam sekelompok
babi Landrace sedikit sekali variasi arah telinga, tetapi perbedaan waktu untuk
mencapai babi siap potong dapat berbeda 3 minggu atau lebih meskipun tanggal
lahirnya sama.
2.
Kromosom dan Gen
Setiap ternak seratus persen bertumbuh dari satu sel, yakni sebuah sel telur
tertunas atau zigot.Sel ini harus membagi diri dan mendplikasi dirinya
berkali-kali selama kurun waktu antara sejak tertunas dan perkembangan seekor
ternak dewasa yang selanjutnya sanggup berproduksi.Kedua sel telur dan sel
sperma memiliki setengah dari sepasang susunan berbentuk tangkai yang dikenal
dengan kromosom.Sel telur yang telah ditunasi berasal dari perpaduan sebuah sel
telur dari tetua betina dan sebuah sel sperma dari tetua jantan.Ketika
pertunasan terjadi, perpaduan sel sperma dengan sel telur menghasilkan
perpasangan kromosom dari sel sperma dan dari sel telur.Sejak batas, sel yang
telah ditunasi atau dibuahi tadi disebut zigot mulai membagi diri dan membentuk
embrio.
3.
Variabilitas
Variasi
Genetis adalah sebagian dari variasi yang terdapat diantara babi diakibatkan
oleh kombinasi pasangan kromosom yang disumbangkan oleh seekor ternak
keturunannya. Dalam pembentukan suatu sel telur, ataupun sel sperma anggota
setiap pasangan yang akan masuk dalam sel sepenuhnya ditentukan oleh adanya
kesempatan dan setiap anggota pasangan dapat mengandung gen yang berbeda
sedikit. Pada babi dengan 19 pasang kromosom yang berbeda telah dihitung bahwa
ada kemungkinan lebih dari satu juta kombinasi kromosom yang mungkin.Jumlah kombnasi
pasangan kromosom yang besar ini memberi ide kepada kita betapa besar variasi
sifat-sifat yang mungkin diwariskan pada babi.
Variasi oleh Lingkungan bukan hanya gen sumber perbedaan antara dua ekor
ternak. Perbedaan makanan, penyakit atau cuaca yang ekstrem semuanya dapat
mempengaruhi perkembangan.Faktor ini sangat berpengaruh terhadap manajemen
ternak.
4.
Heritabilitas
Heritabilitas adalah derajat suatu
sifat yang dipengaruhi oleh komposisi faktor genetis.Heritablitas secara sederhana
didefinisikan sebagai bagian dari variasi yang dusebabkan oleh
warisan.Heritabilitas 50% menyatakan bahwa separuh dari variasi adalah faktor
genetis dan separuh lagi oleh lingkungan.Sifat-sifat yang tinggi nilai
heritabilitasnya adalah yang termudah diperbaiki dalam suatu peternakan babi.
Pengawinan dan seleksi dari individu yang superior dakam sifat-sifat ini akan
berpengaruh besar dalam perbaikan ternak. Heritabilitas yang agak rendah tetapi
masih masuk akal derajat perbaikan dapat dicapai melalui perkawinan dan seleksi
individu yang superior untuk sifat-sifat yang dimaksud yang heritabilitasnya
sedang. Sifat-sifat yang heritabilitasnya rendah tidak bertanggap baik terhadap
seleks
Perkawinan dan reproduksi babi
SeleksiSeleksi ialah: memili hewan-hewan ternak yang bernilai tinggi, oleh karena itu untuk mengadakan seleksi, haruslah memilih babi-babi yang menguntungkan. Dengan seleksi bisa diharapkan ada perbaikan karakter ekonomi tertentu, misalnya pertumbuhan, daya tahan, produksi.
Pelaksanaan seleksi, memilih babi-babi dewasa yang hendak dipakai sebagai bibit dapat dilakukan cara:
1. Pemilihan individu (induk dan pejantang yang bagus)
2. Pemilihan menurut hasil produksi keturunan
3. Pemilihan menurut silsilah
Reproduksi Babi
Yang dimaksud dengan perkembang biakan ialah mengusahakan hewan ternak, agar bisa memperoleh keturunan.Dengan demikian mengembang biakan babi pun mengusahakan agar babi-babi yang dipiara, bisa memperoleh keturunan pula.Seorang peternak yang terampil harus memperhatikan pemilihan bibit yang memenuhi persyaratan dalam penyeleksian dan perkawinan.
Babi termasuk hewan yang subur untuk dipelihara kemudian dijual, karena jumlah perkelahiran (litter size) lebih dari satu (polytocous) dan jarak perkelahiran pendek. Seekor induk dalam satu tahun dapat menghasilkan dua kali melahirkan dan 20 ekor anak sama dengan 1800 kg daging sapi setahun.
Untuk memperoleh hasil yang memuaskan dan menguntungkan maka seorang peternak yang ingi maju perlu mengetahui hal-hal yang menyangkut tentang perkembang biakan ternak (babi), berikut ini kita akan pelajari tentang:
a) Organ reproduksi jantan
Ø Organ Reproduksi Jantan fungsi umumnya adalah :
ü Memproduksi sel jantan, disebut spermatozoa (sperma)
ü Memasukkan sperma pada alat reproduksi betina pada saat bertepatan.
Nama Letak/bentuk Fungsi
Testis 2 buah Berada diluar tubuh dan dibungkus scrotum § memproduksi sperma,
menghasilkan hormon testoteron (memelihara kedewasaan, memelihara§ organ reproduksi, menumbuhkan nafsu sexual sehingga menimbulkan keinginan untuk kawin.
Seminiferous tubules Terdapat dalam testes bebentuk tabung yang sperma dihasilkan dalam tabung ini, terus menerus§bergulung-gulung semenjak akil balik.
Saluran efferen Terletak antara testes dan epididymus Saluran yang membawa sperma dari rate testes menuju epididymis
Epididymis Tabung besar yang berkelok-kelok Sebagai jalan keluarnya sperma, menyimpan sperma, keluarnya cairan yang memberi makan sperma, tempat dimana sperma menjadi masak.
Vas deferens Saluran yang bulat Membawa sperma kedalam urethra pada saat ejakulasi (penyemprotan)
Kelenjar prostat Terletak dileher kandung air kencing (bladder). Membersikan urethra selama ejakulasi dan melebarkan sehingga sperma bisa keluar dengan lancar.
Kelenjar Cowper’s Terletak diatas urethra, di daerah pervis Menghasilkan alkalin yang dapat membersihkan urethra pada saat semen terlepas.
Urethra Suatu tabung panjang yang menghubungkan kandungan air kencing dengan glan penis Jalan sperma dan air kencing
Penis Adalah alat kopulasi Untuk memasukkan seperma pada saat perkawinan.
Sperma Sperma disebut juga semen, yang berarti benih (bahasa Yunani) diproduksi dalam testis oleh cellular dalam bentuk yang kental seperti agar-agar
b) Organ reproduksi betina
Nama Letak/bentuk Fungsi
Ovarium Babi mempunyai 2 ovarim yang berbentuk bulat kecil Menghasilkan ovum (telur) dan berbagai hormon yg membantu dalam reproduksi dan mempengaruhi pertumbuhan
Oviduct Bagian alat reproduksi yang menghubungkan ovarium dengan uterus Pada oviduc bagian atas telur dibiahi
Uterus Bagian reproduksi yang paling luas Mempersiapkan tempat bagi telur-telur yang telah dibuahi sampai berkembang menjadi janin (anak babi) + 114 hari
Cervix Merupakan bulatan yang kuat, yang menghubungkan vagina dan uterus Pada saat perkawinan terjadi, cervix ini mengunci ujung penis dengan lipatan urat itu sehingga mendorong pejantan berejakulatie
Vagina Saluran yang cukup lebar yang menghubungkan uterus dengan vulva. Pada saat perkawinan penis masuk vagina supaya bisa mengendapkan semen ke dalam uterus.
Vulva Alat kelamin vagian luar yang terbuka, dan pada bagian bawah terdapat clitoris.Bila babi birahi, alat ini nampak merah.
c) Masa birahi (head period)
Peristiwa Interval Rata-rata
Umur saat pubertas (bln) 4-7 (bln) 6 (bln)
Lama birahi (hari) 1-5 (hari) 2-3 (hari)
Panjang siklus birahi 18-24 (hari) 21 (hari)
Waktu ovulasi (jam setelah birahi) 12-48 (jam) 24-36 (jam)
Saat yang baik untuk kawin Estrus hari kedua
Lama kebuntingan (hari) 111-115 114 (hari)
3 bln, 3 mg, 3 hari
Hanya pada saat-saat birahi saja, babi mau menerima pejantan atau dapat dikawinkan.Tanpa timbul birahi, babi tidak dapat dipaksakan kawin.Oleh karena itu peternak secara cepat mengetahui masa birahinya.
Tanda-tanda birahi :
ü Babi nampak gelisah dan berteriak-teriak
ü Kemaluan bengkak, pada vulva nampak merah, bagi babi induk yang sudah sering beranak biasanya tak begitu nampak merah
ü Selalu mencoba menaiki temannya, atau ingin keluar dari kandang
ü Bila punggung diberi beban atau diduduki diam saja.
üDari kemaluan sering keluar lendir.
Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya birahi pertama:
ü Faktor bibit
ü Faktor lingkungan, seperti iklim, makan, stress akibat sakit
ü Karena terganggu gemuk bisa terlambat
d) Mengawinkan babi
Menurut penelitian, ovulasi : terlepasnya sel telur dari indung telur 30-35 jam atau hari kedua setelah gejalah birahi terlihat. Sedang sel jantan (sperma) yang ada didalam vagina cervix akan saling bertemu pada saluran telur (oviduc) bagian atas dekat ovarium.
Didalam alat reproduksi betina, sperma dapat hidup 24-48 jam. Dan untuk mencapai oviduc memerlukan waktu 4-6 jam. Akan tetapi perlu diketahui bahwa ada sperma yang hidupnya lebih pendek, kurang dari 24 jam setelah terjadi ovulasi dan tidak semua sel telur bisa dibuahi. Jumlah sel telur bisa 12-16, yang masak bersama-sama dan bisa dibuahi. Akan tetapi sering juga sampai 20 buah: sebaliknya, juga tidak jarang hanya 3 atau 4 buah.
Kita mengawinkan babi harus betul-betul tepat pada waktunya, yakni babi dikawinkan pada hari kedua setelah nampak birahi. Terkecuali babi dara (gilt) bisa dikawinkan pada hari pertama dari masa birahi. Karena birahnya babi dara lebih pendek dibanding babi-babi yang pernah beranak. Apabila babi yang sedang birahi itu tidak dikawinkan, birahi akan terulang kembali pada 18 – 24 hari, atau rata-rata 3 minggu (21 hari)
e) Mengawinkan babi dara dan induk yang telah beranak
§ Mengawinkan babi dara
Babi mulai baliq pada umur 5-6 bulan, sudah birahi tapi sebaiknyaü jangan dikawinkan dulu, karena kedewasaan tubuh baru tercapai pada umur 8-10 bulan dengan berat badan + 100-120 kg.
ü Untuk mencapai konsepsi (pembuahan) yang tinggi hendaknya, babi itu dikawinkan 2 kali selama masa birahi
Babi yang baru dikawinkan hendaknya ditempatkan tepisah dariü babi-babi lain, selama 2 hari, diberikan makanan yang baik dan ditempatkan dilingkungan tenang.
§ Mengawinkan induk yang telah beranak
ü Induk yang pernah beranank yang akan dikawinkan kembali sebelumnya dilakukan penyapian terlebih dahulu.
ü Induk yang habis menyapih pada umumnya akan birahi lagi 3-10 hari
ü Biasanya babi yang baru menyapi akan kurus, maka sebaiknya perkawinan ditunda dulu sampai babi gemuk dan sehat kembali.
f) Sistim Perkawinan: Untuk mengawinkan babi bisa dilakukan dua sistem yakni:
1. Perkawinan Alam :
ü Pada umumnya perkawinan bisa berlangsung selama 10 – 15 menit
Babi betina yang birahi dimasukkan dalam kandang pejantan, bisaü dikawinkan sampai dua kali untuk mendapatkan hasil yang optimal.
ü Betina yang kecil dan jantan yang besar bisa dibantu dengan membuat kandang secara khusus
Perbandingan jantan dan betina : jantan usia 1 tahun adalah 1jantan :ü 15-20 betina; umur jantan setahun keatas adalah 1 jantan : 30 betina.
2. Perkawinan buatan = Artificial Insimination (AI) = Insiminasi buatan (IB)
Perkawinan ini adalah memasukkan serma kedalam kelamin betina dengan tindakan manusia.
§ Keuntungan AI atau IB antara lain:
ü Manfaat seekor pejantan bisa diperbesar
ü Perkawinan bisa dilakukan diantara hewan yang tempatnya berjauhan, misalnya babi Indenesia dengan Autralia atu Belanda.
ü Dengan IB, tidaklah setiap peternak memelihara pejantan sendiri sehingga bisa hemat biaya.
ü Pemacek yang karena sesuatu hal, misalnya pejantan terlalu besar, pincang, dst sulit dilakukan, dengan IB dapat dikerjakan.
§ Kelemahan IB, antara lain:
ü Tidak semua inseminator mempunyai pengalaman yang cukup, sehingga hasil kurang terjamin.
ü Kemungkinan akan terbawanya bagian penyakit senantiasa ada, karena pelaksanaannya yang ceroboh.
üMenyebarkan keturunan yang jelek.Misalnya karena sperma diambil tanpa memilih pejantan yang bagus.
ü Terlalu banya babi yang memiliki keturunan yang sama (inbreed)
g) Kebuntingan
Selama bunting babi tidak akan birahi. Lama bunting rata-rata 114 hari (3 bulan, 3 minggu, 3 hari), dan lama kebuntingan bisa dipengaruhi oleh :
ü Faktor induk : induk muda yang pertama kali bunting, biasa waktunya lebih pendek.
ü Jumlah anak: bila jumlah anak yang dikandung lebih banyak, bisa lamanya bunting lebih pendek
ü Bangsa babi: akan mempengaruhi kebuntingan.
Babi bunting harus mendapat makanan yang cukup baik, supaya badanü kuat waktu melahirkan, dan bibit tumbuh sehat (akan dibahas secara khusus)
h) Kelahiran dan Keguguran
Pada sistem pemeliharaan manapun, babi-babi hendak beranak haruslah disendirikan seminggu sebelum beranak agar sang induk memperoleh ketenangan.Perut sangat turun kebawah
ü Vulva kelihatan merah dan membesar (36 jam sebelum melahirkan)
ü Putting keras berwana kebiru-biruan, karena berisi air susu apabila dipijat keluar susu.
üNafsu makan berkurang, dan nampak sangat gelisah
ü Sering mengumpulkan sarang
ü Biasanya mengentak-entakkan kaki dan sebentar-bentar kencing.
Proses kelahiran biasanya berlangsung 1 – 12 jam, akan tetapi§ perlu diketahui bahwa kelahiran normal terdiri dari 3 tingkat (stadium):
1. Stadium persiapan :
ü Ikatan rahim menjadi kendor dan turun letaknya
ü Sisi badan menjadi cekung dan pinggangnya menjadi turun kebawah, karena jaringan pengikat menjadi elastis.
ü Bibir kemaluan merah, membesar
ü Ambing menjadi tegang, berisi air susu, dan putting menunjukkan warna kebiruan pertanda anak akan segera lahir.
ü Induk siap-siap mengumpulkan sarang
Sebagai persiapan :
ü Kandang harus bersih dan steril (dengan Lysol kreolin)
ü Lantai ditaburi sekam atau jerami
ü Kandang harus kering
Sebelum melakukan persiapan , terlebih dahulu harus melakukan suatu persiapan dan harus mengetahui tanda-tanda babi yang hendak beranak, proses kelahiran serta kesukaran-kesukaran yang dialami.
§ Tanda-tanda babi yang akan melahirkan:
ü
2. Stadium pembukaan:
Pada saat ini rahim mulai berkontraksi (mengkerut), hal ini takü nampak dari luar, yang bisa diperhatikan adalah tingkahlakunya saja, dimana babi nampak gelisah, tidur berdiri berulang kali, memukul-mukul ekornya, mengentak-entak kaki sering kencing.
üAkibat kontraksi rahim, janin mencapai letak yang tepat yakni perut turun kebawah dan tubuh nampak memanjang.
Pada saat ini cervix terbuka lebar, karena daging mulai mengendor.üCervix yang tak dapat terbuka menyulitkan kelahiran dan berbahaya.
3. Stadium Pelepasan:
Setelah melewati stadium pembukaan karena bantuan dari kontraksi rahim beserta kejang daging perut, maka janin mulai keluar.
§Keguguran, hal ini terjadi karena berbagai sebab.
ü Karena temperatur tubuh terlalu tinggi
ü Ransum kekurangan zat-zat tertentu (mineral, protein, vitamin-vitamin)
ü Akibat keracunan
ü Induk menderita anemia
ü Infeksi uterus yang mengakibatkan makanan untuk janin terputus
ü Induk menderita Brucellosis (keguguran menular)
§ Kesukaran dan keterlambatan pada waktu melahirkan :
ü Cervix terlalu sempit, tak dapat terbuka secara wajar
ü Kontraksi rahim lemah, akibat infeksi
ü Anak yang keluar melintang
ü Adanya dua ekor anak yang keluar bersama-sama
ü Karena anak yang lahir kepala atau pantatnya terlampau besar.
Reproduksi
Babi
Babi
termasuk hewan yang subur untuk dipelihara kemudian dijual, karena jumlah
perkelahiran (litter size) lebih dari satu (polytocous) dan jarak
perkelahiran pendek. Seekor induk dalam satu tahun dapat menghasilkan dua kali
melahirkan dan 20 ekor anak sama dengan 1800 kg daging setiap tahun.
Tabel
1. Data Reproduksi Babi Induk
Peristiwa
|
Interval
|
Rata-rata
|
Umur saat pubertas (bln)
Lama
Birasi (estrus) (hari)
Panjang
Siklus birashi (hari)
Waktu
ovulasi (jam stlah birahi)
Saat
yang baik untuk kawin
Lama
Kebuntingan (har)
|
4 – 7
1
– 5
18
– 24
12
– 48
estrus
hr kedua
111
– 115
|
6
2
– 3
21
24
– 36
114
(3
bln, 3 mg, 3 hr)
|
Pubertas/birahi
pada babi dara 4 – 7 bulan dengan rata-rata bobot badan 70-110 kg akan tetapi
tidak dikawinkan sebelum umur 8 bulan atau pada periode estrus/birahi
yang ketiga hal ini berguna untuk produksi anak yang lebih banyak dan lama
hidup induk lebih panjang. Agar diperoleh anak yang lebih banyak maka induk
dikawinkan pada 12 – 24 jam setelah tanda estrus/birahi. Estrus atau birahi
pada induk babi adalah karena aktifitas dari hormon estrogen yang dihasilkan
oleh ovarium, kejadian ini terjadi selama 3 – 4 hari dengan perubahan tingkah
laku seperti suka mengganggu pejantan, kegelisahan meningkat, menaiki betina
lainnya dan nafsumakan menurun serta mengeluarkan suara yang khas, kalau
ditekan atau diduduki punggungnya diam saja, vulva yang membengkak dan memerah
serta lendir keruh dan mengental muncul, bila tanda tanda ini terlihat berarti
bebi betinna tersebut siap kawin. Dalam praktek dengan
dua kali perkawinan yaitu 12 dan 24 jam setelah tanda estrus dimulai supaya
ovum banyak dibuahi dan jumlah anak (litter size tinggi).
Untuk
meningkatkan jumlah anak induk perlu di Flushing yaitu konsumsi induk
ditingkatkan selama 7 – 14 hari sebelum dikawinkan untuk meningkatkan jumlah
anak perkelahiran bila pakan selama fase pertumbuhan dibatasi.
Perkawinan
yang paling umum adalah perkawinan kelompok (lot Mating) cara ini adalah
menempatkan satu atau beberapa ekor jantan kedalam kandang beberapa ekor betina
yang sedang birahi, cara ini mengurangi tenaga kerja yang diperlukan.
Hand mating memasukkan seekor betina dan seekor jantan setelah kawin
kemudian jantan dipisahkan kembali ini untuk memudahkan pengontrolan ibu dan
bapak anak yang lahir kondisi kandang kawin ini harus tenang dan tidak
licin.
Kebuntingan
Lama
bunting rata-rata 114 hari, kematian embrio/fetus paling sering terjadi/ fase
kritis pada saat 30 – 35 hari awal kebuntingan.Perlakuan terhadap temperatur
yang ekstrim, pemberian pakan harus rendah pada awal kebuntingan ini dan
penggunaan obat-obatan harus hati-hati.
Kelahiran
Induk
sebaiknya ditempatkan ke kandang melahirkan 3 – 7 hari menjelang melahirkan,
dalam kandang harus bersih, tenang dan Tanda induk mau melahirkan
Gelisah, membuat sarang bila ada medianya, organ reproduksi dan kelenjar mamae
membesar dan susu akan keluar bila ditekan saat 12 – 48 jam menjelang
kelahiran. Laju pernapasan meningkat menjelang 12 jam kelahiran kelahiran
paling sering menjelang malam hari. Induk merebahkan diri pada satu sisi saat
melahirkan kelahiran dengan pola berurutan (satu-satu) selama kurang lebih 1 –
5 jam, anak yang lahir biasanya 70% kaki depan dulu keluar, anak babi dengan
kaki belakang duluan paling banyak mati lahir, bila periode kelahiran cukup
lama perlu dilakukan perogohan kedalam alat reproduksi induk, mungkin ada yang
sungsang. Perlakuan anak setelah lahir adalah dibersihkan hidungnya dan
badannya dari cairan rahim, dan dibantu diberikan susu pertama (colostrum),
berikan penghangat pada kandang anak yang baru lahir. Maka dengan itu selama
proses kelahiran harus senantiasa diawasi oleh anak kandang. Induk yang
terlampau tua, gemuk dan gelisah selalu lebih banyak mengalami problem saat
melahirkan oleh sebab itu induk sebaiknya melahirkan sebanyak 8 – 10 kali
setelah itu diafkir. Pemotongan ari-ari dipotong dengan caramengikat dulu
pada bagian dekat perut kemudian di gunting lalu diberikan antibiotik
(betadin/yodium). Induk akan birahi kembali 3 – 5 hari
setelah anaknya disapih/dipisahkan oleh sebab itu induk dapat dikawinkan
kembali untuk memperbanyakjumlah anak yang lahir pertahun. Lama penyapihan biasanya
2 bulan akan tetapi dapat dipersingkat menjadi 3 minggu dengan perlakuan
tertentu.
Anak
Babi Setelah Lahir
Anak
babi saat lahir sangat lemah, tidak berbulu (tidak tahan dingin) perlu suhu
kandang harus 35 oC, cadangan energi yang ada dalam tubuh anak babi
cukup hanya 7 – 8 jam oleh sebab itu susu induk sangat diperlukan setelah
lahir, oleh sebab itu perlu ada jerami pada lantai anak dan diberi
penghangat (lampu minyak atau listrik).
Defisiensi
Besi (Fe) atau anemia cepat muncul pada anak babi yang baru lahir
yangdipelihara terkurung hal ini disebabkan oleh persediaan Fe dalam tubuh babi
cukuprendah, Fe dalam susucukuprendah, kontak babi dengan tanah sumber Fe
dibatasi dan laju pertumbuhan babi yang cepat. Ciri anak babi yang kekurangan
Fe ini terlihat pucat, lemah, bulu berdiri dan bernafas cepat oleh
sebab itu 48 – 72 jam zat besi harus diberikan antara lain dengan cara :
disuntik dengan (paling dianjurkan), disediakan tanah supaya anak babi bisa
menjilat-jilat larutan fe digosokkan pada ambing/susu induk yang umum adalah
dengan menyuntikkan iron dextran kedalam otot leher atau paha.
Perebutan
puting susu sangat hebat saat babi baru lahir biasanya babi berebut pada babi
pada bagian depan karena susu yang paling banyak diproduksi. Oleh sebab itu anak
yang lemah atau kecil mendapat susu yang paling sedikit maka anak tersebut
menjadi lebih kecil maka dengan itu perlu diberikan susu atau makanan tambahan
bagi anak selama menyusui.
Pentirian
anak babi bisa dilakuakan bila lama anak babi terlampau banyak dibanding dengan
jumlah puting atau induk babi bati saat melahirkan, akan tetapi pentirian bisa
dilakukan bila umur jarak antar melahirkan dengan induk lain kurang dari 2
hari, sebelum dilakukan pentirian sebaiknya diberikan bau-bauan yang sama
(dengan kotoran, oli, cairan rahim atau bau yang kuat) agar induk yang menerima
tidak mencium bau yang berbeda kemudian akanmenolakanak tersebut.
Pemotongan
gigi taring anak babi harus dilakukan segera setelah lahir untuk menjaga agar
tidak melukai ambing (susu induk), denganmenggunakan tang pemotongan ini harus
hati-hati agar tidak kena gusi/lidah, pemotongan ekor dapat dilakukan
bila diperlukan untuk kebersihan danmenghindari perkelahian.
Kastrasi/kebiri
sebaiknya dilakukan pada anak babi jantan sebelum berumur 10 hari kecuali pada
anak yang akan dicalonkan pejantan, pisau diugunakan untuk memotong skrotum,
dan tangan harus steril atau didesinfektan.
Reproduksi
Jantan
Sedangkan
jantan lebih lama 5 – 8 bulan dengan bobot badan 75 – 110 kg akan tetapi
dikawinkan pada umur 12 bulan. Sebelum digunakan sebagai pejantan perlu di tes
dulu dengan mengawinkan dengan 2 – 3 dara yang akan dipotong bila
setelah 4 – 5 mg kebuntingan dipotong maka didapat 8 – 10 embrio maka
jantan tersebut subur/fertil. Jantan yang berumur setahun dapat dikawinkan
dengan induk 7 – 8 tiap minggunya, sedangkan
pejantan
dewasa 12 induk/minggu.
TARGET
PRODUKSI BABI YANG HARUS DICAPAI
Parameter
|
Angka
|
Rasio jantan : BetinaKelahiran
induk/thn
Service
Return Rate
Jumlah
anak / kelahiran
Lahir
anak hidup/kelahiran
Jumlah
anak yang disapih /kelahiran
Umur
sapih
Jumlah
anak /Induk/Tahun
Kematian
babi %
Pertambahan
Badan (berat badan)
-
Preweaning (3 -10 kg)
-
Weaners (10-25 kg)
-
Growers (25-55 kg)
-
Finishers ( 55- 90 kg)
Konversi
Ransum (Konsumsi/PBB)
-
Preweaning
-
Weaners
-
Growers
-
Finishers
-
Overall
-
Rata peternakan
-
Tebal lemak punggung (mm)
|
18.52,4 kali
12.3
%
11.33
ekor
10.44
ekor
9.2
ekor
25.8
hari
20.3
ekor
2.5
ekor
200
gram/hari
450
gram/hari
730
gram /hari
850
gram/hari
610
gram/hari
1.0
1.6
2.3
2.8
2.3
2.8
12
mm
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar