Senin, 18 April 2016

Mengenal ilmu penyakit hewan akuatik atau hewan air



PENYAKIT  BAKTERIAL PADA IKAN
Pendahuluan.
Ikan termasuk hewan berdarah dingin àsuhu, metabolisme dan respon terhadap infeksi tgt pada suhu air. Organisme pathogen > melalui air. Ikan sehat tergantung dari : kualitas air, nutrisi, pemeliharaan, dan kebijakan managemen à mengurangi mortalitas . Penyakit pada ikan merupakan interaksi dari host (ikan), penyebab penyakit dan lingkungan . Disease (D) = Host (H) + Pathogen (P) + Environment (E). Penyebab penyakit : Bakteri, virus, jamur dan parasit .
Gejala umum ikan yang sakit antara lain :
              perubahan warna kulit menjadi lebih gelap,
              nafsu makan yang menurun/hilang,
              kurang aktif berenang, dan diikuti oleh gangguan keseimbangan,
              perdarahan berbagai ukuran pada kulit,
              erosi pada sirip,
              exophthalmos (protrusi bola mata, "pop eye condition")
              asites yang disertai oleh sisik yang mengalami protrusi.
1.      Penyakit Furunkolosis
Etiologi.
Aeromonas Salmonicida, merupakan bakteri yang bergram negative.
Spesies ikan yang diserang. Salmonida, terutama yang hidup di Atlantik ( Atlantic Salmon ) dan kadang-kadang ikan lain yang hidup didaerah air tawar dan air laut. Ikan dari segala umur dapat terserang.

Cara Penularan
Kontak dengan ikan sakit, air yang tercemar, alat perlengkapan tambak dan melalui telur yang terinfeksi. Sebagai factor predisposisi adalah temperature air yang tinggi, kadar oksigen yang rendah dan tambak yang sangat padat.

Gejala Klinik.
Ikan muda terutama Atlantik Salmon akan terlihat berwarna lebih gelap, anoreksia, berkumpul disekitar saluran pembuangan dari kolam dan kerap kali berakhir dengan kematian.
Perubahan patologik.
Perubahan makroskopik.
Pada stadium awal terlihat kebengkakan fokal pada daerah sub kutan, yang kerapkali mengalami ulserasi dan akhirnya membentuk kavitasi. Terlihat juga adanya petechiae pada otot, nekrosis pada ginjal, limpa, hati dan otot skelet.

Perubahan mikroskopik.
Furunkel terjadi akibat mengumpulnya bakteri yang bersifat fokal didaerah dermis dan kadang-kadang di daerah epidermis. Bakteri ini akan merangsang terjadinya hyperemia di daerah subkutan dan dermis yang diikuti oleh edema bercampur fibrin, infiltrasi macrofag dan sejumlah leukosit polimorfonuklear. Pada bagian tengah dari lesi tersebut akan terbentuk daerah nekrosis liquifaktif yang disertai oleh deposisi fibrin, kolonisasi bakteridan infiltrasi sel radang.

Kontrol.
Cegah kontaminasi dan keluarkan semua ikan yang telah terinfeksi.
Pengobatan.
Pemberian antibiotic/ antibakteri.

Gambar  Foronkolosis
6
2.       Red Sore Disease ( Bakterial Hemorraghagic Septisemia )
Etiologi
 Aeromonas Hidropilia ( gram Negatif ).
Spesies ikan yang terserang berbagai ikan air tawar, termasuk Large-mouth Bass.

CARA PENULARAN
            KONTAK DENGAN IKAN SAKIT ATAUPUN AIR YANG TERCEMAR BAKTERI TERSEBUT; DAPAT PULA MELALUI EKTOPARASIT
  • GEJALA KLINIK
            SEBAGAI FAKTOR PREDISPOSISI ADALAH STRESS. PENYAKIT INI DAPAT DIHUBUNGKAN DENGAN ADANYA SEPTISEMIA HEMORRHAGIKA. IKAN AKAN BERWARNA LEBIH GELAP DISERTAI ADANYA DAERAH HEMORRHAGIK YANG MERAH IRREGULER PADA PERMUKAAN TUBUH DASAR SIRIP; TERLIHAT PULA ADANYA; ASITES
  • PERUBAHAN PATOLOGIK
  • PERUBAHAN MAKROSKOPIK
            HEMORRHAGIK PADA KULIT DAN DASAR SIRIP; HEMORRHAGIK PADA ORGAN VISERAL; BIDANG IRISAN GINJAL DAN LIMPA MENGELUARKAN CAIRAN KENTAL; ASITES
  • PERUBAHAN MIKROSKOPIK
            TERLIHAT ADANYA NEKROSIS DAN REDUKSI DAERAH HEMOPOIETIK PADA GINJAL DAN LIMPA; NEKROSIS DAERAH MUKOSA USUS; NEKROSIS FOKAL PADA OTOT JANTUNG, HATI, GONADE DAN PANCREAS. TERLIHAT JUGA ADANYA ULSERASI YANG DISERTAI OLEH HEMORRHAGIK YANG EKSTENSIF PADA DERMIS.
  • KONTROL
            PERBAIKAN SANITASI LINGKUNGAN, TERUTAMA PENGURANGAN POLUTAN ORGANIK DAN PENYESUAIAN TEMPERATUR
  • PENGOBATAN
            PEMBERIAN ANTIBIOTIK SECARA PARENTERAL ( OLEH KARENA NAFSU MAKAN/MINUM HILANG)




Tidak ada komentar: