PENYAKIT BAKTERIAL
PADA IKAN
Pendahuluan.
Ikan
termasuk hewan berdarah dingin àsuhu, metabolisme dan respon terhadap infeksi tgt pada
suhu air.
Organisme pathogen >
melalui air. Ikan
sehat tergantung dari : kualitas air, nutrisi, pemeliharaan, dan kebijakan
managemen à mengurangi mortalitas . Penyakit pada ikan merupakan interaksi dari host
(ikan), penyebab penyakit dan lingkungan . Disease (D) = Host (H) + Pathogen (P) + Environment
(E).
Penyebab penyakit : Bakteri,
virus, jamur dan parasit .
Gejala umum ikan yang sakit antara lain :
•
perubahan warna kulit menjadi lebih
gelap,
•
nafsu makan yang menurun/hilang,
•
kurang aktif berenang, dan diikuti oleh
gangguan keseimbangan,
•
perdarahan berbagai ukuran pada kulit,
•
erosi pada sirip,
•
exophthalmos (protrusi bola mata, "pop
eye condition")
•
asites yang disertai oleh sisik yang
mengalami protrusi.
1.
Penyakit
Furunkolosis
Etiologi.
Aeromonas Salmonicida,
merupakan bakteri yang bergram negative.
Spesies ikan yang diserang. Salmonida, terutama yang hidup di Atlantik (
Atlantic Salmon ) dan kadang-kadang ikan lain yang hidup didaerah air tawar dan
air laut. Ikan dari segala umur dapat terserang.
Cara Penularan
Kontak dengan ikan sakit, air yang tercemar, alat perlengkapan tambak dan
melalui telur yang terinfeksi. Sebagai factor predisposisi adalah temperature
air yang tinggi, kadar oksigen yang rendah dan tambak yang sangat padat.
Gejala Klinik.
Ikan muda
terutama Atlantik Salmon akan terlihat berwarna lebih gelap, anoreksia,
berkumpul disekitar saluran pembuangan dari kolam dan kerap kali berakhir
dengan kematian.
Perubahan patologik.
Perubahan makroskopik.
Pada stadium awal terlihat kebengkakan fokal pada daerah sub kutan, yang
kerapkali mengalami ulserasi dan akhirnya membentuk kavitasi. Terlihat juga
adanya petechiae pada otot, nekrosis pada ginjal, limpa, hati dan otot skelet.
Perubahan mikroskopik.
Furunkel terjadi akibat mengumpulnya bakteri yang bersifat fokal didaerah
dermis dan kadang-kadang di daerah epidermis. Bakteri ini akan merangsang
terjadinya hyperemia di daerah subkutan dan dermis yang diikuti oleh edema
bercampur fibrin, infiltrasi macrofag dan sejumlah leukosit polimorfonuklear.
Pada bagian tengah dari lesi tersebut akan terbentuk daerah nekrosis
liquifaktif yang disertai oleh deposisi fibrin, kolonisasi bakteridan
infiltrasi sel radang.
Kontrol.
Cegah
kontaminasi dan keluarkan semua ikan yang telah terinfeksi.
Pengobatan.
Pemberian
antibiotic/ antibakteri.
Gambar
Foronkolosis

2. Red Sore Disease ( Bakterial Hemorraghagic
Septisemia )
Etiologi
Aeromonas Hidropilia ( gram Negatif ).
Spesies ikan
yang terserang berbagai ikan air tawar, termasuk Large-mouth Bass.
CARA PENULARAN
KONTAK DENGAN IKAN SAKIT ATAUPUN AIR
YANG TERCEMAR BAKTERI TERSEBUT; DAPAT PULA MELALUI EKTOPARASIT
- GEJALA KLINIK
SEBAGAI FAKTOR PREDISPOSISI ADALAH
STRESS. PENYAKIT INI DAPAT DIHUBUNGKAN DENGAN ADANYA SEPTISEMIA HEMORRHAGIKA.
IKAN AKAN BERWARNA LEBIH GELAP DISERTAI ADANYA DAERAH HEMORRHAGIK YANG MERAH IRREGULER
PADA PERMUKAAN TUBUH DASAR SIRIP; TERLIHAT PULA ADANYA; ASITES
- PERUBAHAN PATOLOGIK
- PERUBAHAN MAKROSKOPIK
HEMORRHAGIK PADA KULIT DAN DASAR
SIRIP; HEMORRHAGIK PADA ORGAN VISERAL; BIDANG IRISAN GINJAL DAN LIMPA
MENGELUARKAN CAIRAN KENTAL; ASITES
- PERUBAHAN MIKROSKOPIK
TERLIHAT ADANYA NEKROSIS DAN REDUKSI
DAERAH HEMOPOIETIK PADA GINJAL DAN LIMPA; NEKROSIS DAERAH MUKOSA USUS; NEKROSIS
FOKAL PADA OTOT JANTUNG, HATI, GONADE DAN PANCREAS. TERLIHAT JUGA
ADANYA ULSERASI YANG DISERTAI OLEH HEMORRHAGIK YANG EKSTENSIF PADA DERMIS.
- KONTROL
PERBAIKAN SANITASI LINGKUNGAN,
TERUTAMA PENGURANGAN POLUTAN ORGANIK DAN PENYESUAIAN TEMPERATUR
- PENGOBATAN
PEMBERIAN ANTIBIOTIK SECARA
PARENTERAL ( OLEH KARENA NAFSU MAKAN/MINUM HILANG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar