Sebagai sales tidak jarang kita mendapatkan penolakan dari pelanggan potensial kita. Kita bisa meminimalkan resiko penolakan itu sendiri dengan menerapkan beberapa ilmu dan tips yang diterapkan oleh para ahli.
1. “Prinsip Tidak Setuju” – Big Al
Prinsip ini dicetuskan oleh Tom Schreiter seorang master network marketing yang berpengalaman lebih dari 31 tahun. Prinsip tidak setuju – Big Al akan menjadikan pernyataan bebas penolakan untuk menawarkan sesuatu kepada orang lain. Prinsip ini berhubungan dengan pepatah “kesan pertama menentukan kesan-kesan selanjutnya”.
Prinsip ini dicetuskan oleh Tom Schreiter seorang master network marketing yang berpengalaman lebih dari 31 tahun. Prinsip tidak setuju – Big Al akan menjadikan pernyataan bebas penolakan untuk menawarkan sesuatu kepada orang lain. Prinsip ini berhubungan dengan pepatah “kesan pertama menentukan kesan-kesan selanjutnya”.
Kunci dalam
menerapkan prinsip ini adalah pernyataan awal kita. Jika pernyataan awal
bagus, pelanggan akan bersama kita, mereka akan mencari alasan untuk
setuju dengan apa yang kita tawarkan. Namun sebaliknya, bila pernyataan
awal buruk, tidak peduli sebagus apapun presentasi dari kita, kita pasti
akan ditolak oleh pelanggan kita.
Contoh situasinya misalnya
Anda sedang ditawari sebuah pekerjaan oleh si A kemudian si A
melontarkan pernyataan “Hey, pekerjaanmu itu jelek dan sangat tidak
bagus, kamu perlu kesempatan hebat dengan bisnis saya”. Dengan
pernyataan itu pasti Anda akan melakukan penolakan seperti “Tidak juga,
pekerjaan saya sangat bagus, saya tetap digaji walau saya sakit dirumah,
dan saya bisa libur di hari sabtu dan minggu”.
Berbeda kondisi
jika si A melontarkan pernyataan yang tepat seperti “Hey, pekerjaanmu
sangat bagus, kamu tetap digaji walaupun tidak masuk atau sakit dan
dengan pekerjaanmu kamu bisa membeli sepeda motor”. Dengan pernyataan
itu pasti Anda akan melakukan penolakan namun dengan kalimat yang
berbeda “Tidak, pekerjaan saya tidak begitu bagus. Memang dengan
pekerjaan saya sekarang saya sudah cukup untuk hidup, tetapi saya tidak
punya anggaran untuk liburan dan beli mobil. Saya berharap dapat
kesempatan yang lebih baik”.
Dari kedua contoh percakapan di atas
dapat disimpulkan kalau penawaran kita baik pelanggan kita akan
menerima atau minimal tidak menolak mentah-mentah produk yang kita
tawarkan. Hampir setiap orang pasti memiliki pemikiran yang tidak sama,
yang harus dilakukan adalah membayangkan jawaban apa yang Anda inginkan
dari mereka. Maka Anda akan lebih mudah menyusun pertanyaan. Tentu saja
untuk menerapkan prinsip ini perlu latihan dan pengembangan.
2. Kata-kata Magis
Dari buku “Tested Sentences That Sells” karya Elmer Wheeler menyatakan bahwa sebagai seorang sales kuncinya adalah memberikan pertanyaan yang tepat sehingga kita mendapatkan jawaban yang kita inginkan.
Dari buku “Tested Sentences That Sells” karya Elmer Wheeler menyatakan bahwa sebagai seorang sales kuncinya adalah memberikan pertanyaan yang tepat sehingga kita mendapatkan jawaban yang kita inginkan.
•
Tanyakan pertanyaan yang menembus pertentangan mental lawan bicara kita.
Contohnya seperti memberikan pertanyaan “Apakah Anda peduli dengan
kecepatan website Anda? Jika iya, maka pilih penyedia layanan hosting
yang memberikan garansi atas kecepatan website Anda.”
• Mengemas
kata-kata yang memberikan pilihan sesuatu dengan sesuatu, bukan sesuatu
dengan tidak ada. Contoh situasinya adalah kita menawarkan paket hosting
pada pelanggan. Berikan pertanyaan seperti “Mau paket hosting dengan
space 2.5 GB atau yang 5 GB ?” Paling tidak dengan pertanyaan tersebut
penawaran kita akan di terima salah satu.
Penolakan adalah suatu
pelajaran untuk kita. Tidak masalah jika kita ditolak, walaupun kita
semua benci penolakan, yang paling penting adalah bagaimana kita
mencegah penolakan tersebut dan menyikapi penolakan dari pelanggan
dengan lapang dada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar