Testis
merupakan organ primer dari alat reproduksi jantan yang menghasilkan
spermatozoa dan hormone-hormon reproduksi, khususnya testosteron. Saat dewasa
kelamin testis turun dari rongga perut ke dalam skrotum melalui kanalis
inguinalis. Contoh tindakan bedah yang dilakukan terhadap testis adalah
kastrasi. Kastrasi atau orchiectomi adalah tindakan bedah yang dilakukan pada
testis, berupa pengambilan atau pemotongan testis dari tubuh. Hal ini umumnya
dilakukan untuk sterilisasi (mengontrol populasi), penggemukan hewan,
mengurangi sifat agresif, serta salah satu pilihan terapi dalam menangani
kasus-kasus patologi pada testis atau scrotum. Kasus-kasus yang sering
ditemukan antara lain: oedema scrotalis, tumor scrotalis, orchitis (peradangan
pada testis), tumor testis (sertoli cell tumor), monorchyde, cryptorchyde,
dermatitis scrotalis (exzeem scrotalis). Pada hewan yang muda kastrasi
dilakuklan dengan maksud mengurangi sifat agresif dan menggemukkan hewan,
sedangkan pada hewan tua kastrasi cenderung dilakukan pada kasus-kasus yang
berkaitan dengan senilitas pada testis.
Secara
anatomis, lapisan yang membungkus testis dari superficial ke profundal adalah
kulit dan subkutan (scrotum), tunika dartos, dan tunika vaginalis communis.
Berdasarkan penyayatan pada lapisan-lapisan ini, dikenal dua metode dalam
kastrasi, yaitu metode terbuka dan tertutup. Pada metode tertutup, sayatan
hanya sampai pada tunika dartos, sehingga testis masih terbungkus oleh tunika
vaginalis communis. Pengikatan dan penyayatan dilakukan pada funniculus
spermaticus. Pada metode terbuka, sayatan dilakukan sampai tunika vaginalis
communis, sehingga testis dan epididimis tidak lagi terbungkus. Pengikatan dan
penyayatan dilakukan langsung terhadap ductus deferens, saraf, dan pembuluh
darah. Oleh karena itu, metode ini lebih baik dalam meminimalisasi resiko
terjadinya perdarahan.
- Nama Hewan : Kristian
- Jenis : Anjing
- Ras : Golden Retriver
- Warna : Kuning
- Seks : Jantan
- Umur : 1 tahun
- Berat badan : 25 kg
- Pemilik : Nesa Dical
- Alamat : Bogor
Anamnesa
- Testis membesar
- Ada luka di testis
- Jalan kaki belakang agak dibuka
Kondisi Umum
- Perawatan : Baik
- Habitus/tingkah laku : Jinak
- Gizi : Baik
- Pertumbuhan badan : Baik
- Sikap berdiri : Tegak pada keempat kaki
- Suhu Tubuh : 39,40 C
- Frekuensi nadi : 100 x/menit
- Frekuensi nafas : 32 x/menit
Status Present
- Kerontokan bulu : Tidak rontok
- Kebotakan : Tidak ada
- Turgor kulit : Kembali dalam 2 detik
- Permukaan kulit : Halus
- Bau kulit : Bau khas anjing
- Mukosa mulut : Rose
- Lidah : Rose, basah, halus, tidak ada kerusakan permukaan
- Mata : Tidak ada kelainan
- Telinga : Tidak ada kelainan
- Jantung : Tidak ada kelainan
- ictus cordis, ritme sedang teratur, intensitas sedang
- Respirasi : Tipe pernafasan costalis, ritme teratur, batuk tidak ada, lapangan paru-paru tidak ada kelainan, gema perkusi nyaring
GejalaKlinis
Terjadi pembesaran testis
Terjadi pembesaran testis
Diagnosa
Dermatitis scrotalis
Dermatitis scrotalis
Prognosa
Fausta
Fausta
Tindakan&Terapi
Bedah kastrasi
Bedah kastrasi
Materi dan Metode
Bahan
yang digunakan antara lain: xylazine 2% dengan dosis 2 mg/kg BB, ketamin 10%
dengan dosis 10 mg/kg BB, alkohol 70%, Iodium tincture, NaCl fisiologis,
antibiotik penicillin cair 50000 IU, oxytetracylin dosis 14 mg/kg, dan
amoxycilin dosis 20 mg/kg BB.
Alat
yang digunakan pada operasi kali ini adalah stetoskop, termometer, pinset
sirugis, pinset anatomis, towel clamp, gunting bengkok, gunting lurus tumpul
tajam dan gunting lurus tajam-tajam, scalpel, needle holder, needle (round dan
cutting), syringe 1 cc, tampon dan kapas, plester dan verband, tang arteri,
silk 3/0.
Metode Operasi
Persiapan
Operasi : Pre-operative (Premedikasi) Atropin = 25 x 0,02 = 2 ml, (Anasthesi)
Xylazin 2% = 25 x 1 = 1,25 ml, Ketamin 10% = 25 x 10 = 2,5 ml
Teknik Operasi
- Hewan (anjing) yang akan dioperasi harus dalam kondisi sehat dan umur yang cukup (testis sudah turun ke ruang scrotum). Hal ini dapat diketahui dengan melakukan preparasi pada hewan, berupa: signalement, anamnesa, status present, keadaan umum, keadaan kulit dan rambut, selaput lendir, serta kelenjar pertahanan. Sebelum dioperasi hewan harus dipuasakan sehari sebelum operasi.
- Anastetikum dipersiapkan, yaitu kombinasi dari Xylazine 2% dan Ketamine 2% yang diaplikasikan intra muscular (IM) diantara m. semimembranosus dengan m. semitendinosus atau di m. gluteus.
- Setelah hewan teranaesthesi, dilakukan desinfeksi hewan dengan cara mencukur rambut dan membersihkan rambut bekas cukuran di sekitar titik orientasi kemudian diusap dengan alkohol 70% dan setelah kering diolesi dengan iodium tincture 3%.
- Anjing diletakkan pada meja operasi dan keempat kaki diikat dengan simpul tomfool pada meja. Selanjutnya ditutup dengan duk (harus dalam posisi yang tepat sehinga titik orientasi, yaitu pada testis dapat terlihat dengan jelas). Duk dan kulit difiksasi dengan menggunakan towel clamp.
- Penyayatan dilakukan langsung pada bagian ventral dari kedua testis (dua sayatan). Panjang sayatan tergantung dari ukuran testis.
- Untuk tipe tertutup, tunica vaginalis communis tidak ikut tersayat. Sayatan hanya sampai pada tunica dartos.
- Pada daerah funniculus spermaticus dijepit dengan dua tang arteri (atas dan bawah), kemudian pada bagian cranial diikat dengan benang silk (3/0).
- Pemotongan dilakukan diantara kedua tang arteri. Apabila ikatan sudah kuat (dicirikan dengan tidak adanya darah yang keluar) maka tang arteri dilepaskan.
- Pada tipe terbuka, tunica vaginalis communis ikut disayat, testis dilepaskan dari ligament penggantungnya (unsur yang disayat hanya pembuluh darah, syaraf, dan ductus deferent).
- Setelah testis tersayat, diberi Penicillin secara topikal.
- Tunica dan scrotum dijahit dengan simple suture menggunakan catgut.
- Daerah sekitar jahitan diolesi dengan iodium tincture.
Hasil dan Pembahasan
Status
Present Hewan, Selama operasi berlangsung, status present hewan berupa nadi,
nafas, dan suhu diamati setiap 15 menit. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
keadaan tubuh hewan selama operasi. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel
Hasil Pemeriksaan Fisik Selama Operasi
Waktu (menit) Suhu (oC) Frekuensi nafas (x/menit) Frekuensi nadi (x/menit)
0 37,8 20 96
15 36.6 20 88
30 36.5 20 88
45 36.5 16 92
60 37.0 20 92
Waktu (menit) Suhu (oC) Frekuensi nafas (x/menit) Frekuensi nadi (x/menit)
0 37,8 20 96
15 36.6 20 88
30 36.5 20 88
45 36.5 16 92
60 37.0 20 92
Suhu
tubuh normal anjing berkisar 38-39.5oC. Kisaran nafas normal anjing
15-30x/menit. Denyut jantung normal anjing berkisar 100-130x/menit. Sesaat
setelah pemberian anastetikum, suhu tubuh, frekuensi nafas, dan denyut jantung
masih dalam kisaran normal. Lima belas menit kemudian terlihat adanya penurunan
suhu tubuh, dan denyut jantung (Tabel 1) hal tersebut terjadi karena adanya
reaksi dari obat bius yang mendepres sistem syaraf pusat. Operasi ini
berlangsung selama 60 menit, pada saat operasi berakhir kondisi fisiologis
anjing telah kembali pada keadaan semula (Tabel 1). Hal ini juga diikuti dengan
keadaan kucing yang sudah kembali kesadarannya.
Tabel
Hasil Pemeriksaan fisik post-operatif
Hari ke- 1 2 3 4 5
Suhu (oC) 38,9 38,0 38,4 38.0 37.9
Frekuensi nafas (x/menit) 28 28 24 28 32
Frekuensi nadi (x/menit) 108 100 100 96 96
Makan – + ++ ++ ++
Minum + + + + +
Defekasi + + + + +
Urinasi + + + + +
Hari ke- 1 2 3 4 5
Suhu (oC) 38,9 38,0 38,4 38.0 37.9
Frekuensi nafas (x/menit) 28 28 24 28 32
Frekuensi nadi (x/menit) 108 100 100 96 96
Makan – + ++ ++ ++
Minum + + + + +
Defekasi + + + + +
Urinasi + + + + +
Tabel
diatas menunjukan bahwa pasca operasi keadaan fisiologis hewan masih berada
dalam keadaan normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada infeksi yang
terjadi akibat tindakan bedah yang telah dilakukan. Selain itu, nafsu makan,
minum, defekasi dan urinasi tidak menunjukan adanya kelainan. Gambaran
fisiologis hewan hingga hari ke-5 pasca operasi menunjukan hasil yang baik.
Kastrasi atau orchiectomi adalah tindakan bedah yang dilakukan pada testis, berupa pengambilan atau pemotongan testis dari tubuh. Anjing yang akan dikebiri harus dalam keadaan sehat. Menurut anamnese dan keadaan secara umum, anjing (Kristian) dalam kondisi yang baik, sehingga dapat dilakukan tindak bedah kastrasi. Kastrasi yang dilakukan pada anjing Kristian bertujuan untuk mengurangi rasa sakit/ tidak nyaman dan perusakan jaringan/ organ yang lebih parah lagi akibat dari peradangan pada testis. Peradangan testis yang dialami oleh Kristian sudah cukup parah dan membuat fungsi dari testis untuk menghasilkan sperma sudah tidak dapat berfungsi normal kembali. Setelah dilakukan tindak bedah kastrasi, anjing Kristian diberikan antibiotik amoxicillin, seprodin Talk, prednison, dan Adena. Kristian kelihatan lebih baik dari hari ke hari dan jalannya sedikit demi sedikit kembali normal lagi.
Kastrasi atau orchiectomi adalah tindakan bedah yang dilakukan pada testis, berupa pengambilan atau pemotongan testis dari tubuh. Anjing yang akan dikebiri harus dalam keadaan sehat. Menurut anamnese dan keadaan secara umum, anjing (Kristian) dalam kondisi yang baik, sehingga dapat dilakukan tindak bedah kastrasi. Kastrasi yang dilakukan pada anjing Kristian bertujuan untuk mengurangi rasa sakit/ tidak nyaman dan perusakan jaringan/ organ yang lebih parah lagi akibat dari peradangan pada testis. Peradangan testis yang dialami oleh Kristian sudah cukup parah dan membuat fungsi dari testis untuk menghasilkan sperma sudah tidak dapat berfungsi normal kembali. Setelah dilakukan tindak bedah kastrasi, anjing Kristian diberikan antibiotik amoxicillin, seprodin Talk, prednison, dan Adena. Kristian kelihatan lebih baik dari hari ke hari dan jalannya sedikit demi sedikit kembali normal lagi.
Kesimpulan
Tindakan
bedah kastrasi dilakukan untuk mengurangi tingkah laku agresif akibat rasa
sakit dan mencegah terjadinya infestasi sekunder yang lebih parah/ sistemik
serta gangguan pada prostat pada anjing. Prognosa yang dapat diambil dari
operasi ini adalah fausta. Selama periode pasca operasi anjing menunjukkan
kemajuan yang baik, didukung dengan nafsu makan-minum yang baik dan temperatur,
frekuensi jantung dan frekuensi napas masih dalam kisaran normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar