Gastrium
Gastrium merupakan organ pertama pada saluran
pencernaan (tractus digestivus) di dalam cavitas abdominal yang
dibatasi oleh oesophagus pada bagian depan dan pylorus pada
bagian belakang. Pada anjing terletak pada sisi kiri linea alba cranial
abdomen, dibelakang diafragma dan hepar. Letaknya
bervariasi tergantung dari volume gastrium itu sendiri.
Secara anatomis gastrium terdiri dari tiga
bagian yaitu cardial (bagian depan), fundus (bagian
tengah) dan pylorus (bagian belakang). Gastrium mempunyai dua
curvatura yaitu curvatura mayor dekat kolon
dan curvatura minor yang berbatasan dengan hati.
Dinding gastrium mempunyai 4 lapisan dari luar ke dalam yaitu tunika serosa,tunika muskularis
propia, tunika submucosa dan membrana mucosadibagian
paling dalam.
Pada dinding gastrium terdapat kelenjar yang
menghasilkan getah lambung atau enzim dan asam khlorida (HCl), yang berfungsi
untuk mencerna makanan yang masuk dan mengangkutnya secara teratur kedalam
duodenum. Didalam gastrium makanan dicerna antara 2-5 jam, lalu sedikit demi
sedikit masuk menuju usus halus.
Proses pencernaan makanan
bersifat kompleks yang meliputi proses-proses di dalam mulut, penelanan, sampai
pencernaan dalam lambung. Pengaturan proses pencernaan dilakukan oleh
susunan syaraf pusat. Proses pengambilan pakan, pengunyahan, penelanan
dilakukan oleh otot-otot yang di atur di bawah kehendak, sedang gerak
selebihnya di atur oleh syaraf-syaraf otonom. Proses insalivasi bahan
makanan di dalam mulut juga berlangsung di bawah pengaruh syaraf otonom.
Penghantaran bahan makanan dari bagian oral ke arah rektal berlangsung karena
gerakan peristaltik.
Kasus ditemukannya benda asing
dalam saluran cerna tidak jarang terjadi terutama pada anjing. Benda asing yang ditemukan itu
sangat bevariasi seperti kulit, kawat, dan lain-lain. Benda asing yang besar
akan menyebabkan gejala ileus obstruksi, sedangkan benda tajam dapat
menyebabkan perforasi saluran cerna dengan gejala peritonitis.
Benda asing yang tertelan oleh
anjing dapat tersangkut pada oesophagus, lambung (dengan
akibat gangguan pencernaan) atau saluran cerna lainnya yang dapat menimbulkan
gejala ileus obstruksi atau perforasi. Diagnosa adanya benda asing dalam
saluran pencernaan dapat dilakukan
dengan pemeriksaan rontgen yang akan membantu apabila benda
asing itu cukup padat, apabila benda asing itu cukup besar dan di telan oleh
hewan kecil maka benda asing ini dapat di raba, walaupun masih harus didiagnosa
banding dengan tumor.
Selain obstuksi dan perforasi,
benda asing yang tertelan juga dapat menimbulkan abses, fistula dan
pleuritis. Benda asing juga dapat keluar sendiri melalui tinja tanpa
menimbulkan kelainan yang berarti, atas dasar itu maka setiap hewan yang
diketahui telah menelan benda asing sebaiknya diobservasi. Tindakan aktif
berupa operasi baru dilakukan apabila telah terdapat komplikasi pada anjing
yang baru saja menelan benda asing, serta dapat dicoba dengan memberikan air
minum yang banyak dan obat untuk memuntahkan isi lambung.
Gastrotomi merupakan suatu
pembedahan dengan penyayatan untuk menghasilkan atau memberikan pemeriksaan
yang akurat dalam lambung. Oleh ahli bedah pemeriksaan dapat dilakukan dengan
uji X-ray, Endoscopy, uji-uji tersebut merupakan langkah-langkah dalam mencegah
masalah yang terdapat pada gastrointestinal. Pemeriksaan praoperasi
gastrotomi dengan radiograpy (x-ray) bertujuan untuk melakukan
diagnosa. Uji ini merupakan pokok yang mendasari untuk melakukan pembedahan,
yang pada dasarnya sering terjadi komplit dengan uji jumlah darah, uji serum
biokemikal, uji urinalysis dan kemungkinan melakukan Electrokardiograf (EKG) sebelum
pembedahan.
Pada kasus lain dapat juga
ditemukan terjadinya lambung sarat yang disertai dengan sumbatan pada pylorus yang
merupakan sindrom yang timbul sebagai akibat pemberian pakan yang kualitasnya
jelek. Pada umumnya berbentuk serat kasar dan disertai atau tanpa pemberian air
minum dalam jumlah yang cukup, proses penyakit biasanya berlangsung akut dan
ditandai dengan anoreksia total, muntah dan dehidrasi.
Pembedahan gastrium merupakan
operasi pembedahan yang dikenal dengan nama gastrotomi yakni melakukan
penyayatan pada bagian perut. Pakar bedah menyanyat sebagian kecil atau
sebagian besar daerah curvatura mayor dari gastrium.
Esophagus dan gastrium termasuk
saluran cerna atas, kelainan pada organ ini ditandai dengan keluhan pada fungsi
menelan. Kesulitan menelan merupakan gejala dini pada kelainan saluran cerna,
sehingga kesulitan menelan dapat mengarah kepada dugaan adanya kanker saluran cerna, diagnosa
ditegakkan berdasarkan anamnesa, oesophago-gastroduodenografi.
Pada perawatan pasca bedah, pernafasan penting diperhatikan
karena laparotomi dan torakotomi menimbulkan nyeri
hebat sehingga nafas menjadi pendek dan batuk
tidak optimal. Keadaan demikian mengakibatkan
pengeluaran lendir tidak efektif dan menumpuk di bronchus.
Bronkhoskopi dan bilasan bronkhus merupakan
prosedur baku mulai pasca bedah sampai dengan hari kedua atau
tiga tergantung pada kemampuan untuk batuk dan mengeluarkan lendir
sendiri.
Pada kucing kasus menelan benda
asing kurang dibandingkan dengan anjing, mereka sering menjadi subjek pada
gastrotomi karena keberadaan masa mengikat seperti benang atau jarum dan benang
jahitan dalam perut. Teknik operasinya insisi pada garis tengah abdomen
dan ligamen falciform dan lemak dipindahkan, limpa
dipindahkan keluar abdomen, curvatura mayor dapat
terlihat, dan perut dapat dipalpasi, jika gastrotomi dilakukan laparotomi
dibasahi dengan salin fisiologis. Ketika insisi dibuat, ujung insisi ditahan
sehingga isi perut tidak dapat keluar.
Indikasi Gastrotomi
Gastrotomi sering diindikasikan untuk pencegahan
langkah – langkah dalam permasalahan lambung, pemulihan posisi abnormalitas
dalam pengeluaran benda-benda asing dan tumor–tumor lambung, mengatasi
penyempitan spincter pylorus dan trauma keras di
dalam lambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar