Senin, 20 Juni 2016

LAPORAN MAGANG KESEHATAN HEWAN DI UPT.LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN TUBAN 2009


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kegiatan magang yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Diploma Tiga Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Fakultas Pertanian UWKS merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai salah satu syarat kelulusan di Fakultas Pertanian UWKS. Selain itu, minimnya pengetahuan akan praktek di laboratorium dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan hewan merupakan salah satu faktor diadakannya kegiatan magang di UPT “ LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN “ DINAS PETERNAKAN TUBAN ini.
1.2  Manfaat dan Tujuan
Pelakanaan program di UPT “ LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN “ DINAS PETERNAKAN TUBAN ini memiliki manfaat dan tujuan yaitu :
a.       Membuka wawasan tentang ruang lingkup ilmu kedokteran hewan dan Peternakan.
b.      Menambah pengetahuan tentang Laboratorium kesehatan hewan.
c.       Memperoleh pengalaman belajar bagi mahasiswa magang.
1.3  Bentuk Kegiatan
Kegiatan magang di UPT “ LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN “ DINAS PETERNAKAN TUBAN ini dilakukan dalam bentuk :
a.       Mengikuti uji dilab. Serologi, dilab. Bakteriologi, dilab. Parasitologi, dilab. Patologi, dan dilab. Kesmavet.
b.      Tanya jawab tentang hasil yang telah diperoleh selama mengikuti uji di laboratorium kesehatan hewan.
c.       Pembuatan laporan.

1.4  Peserta Kegiatan dan Jadwal Kegiatan
Peserta kegiatan magang di UPT “ LABORATORIUM KESEHTAN HEWAN “ DINAS PETERNAKAN TUBAN adalah kelompok II yang terdiri dari empat orang mahasiswa dari UWKS antara lain :
1.      Siti Supryati
2.      Fitriana
3.      Rheina Shita CR
4.      Khamim Muntoha
Adapun jadwal dimulai pada : Tanggal 18 MEI 2009 sampai dengan tanggal 05 JUNI 2009.





BAB II
LANGKAH – LANGKAH PENGUJIAN
1.1  Langkah - langkah tentang uji RBT ( Rose Bengal Test ).
·         Alat – Alat dan Bahan :
a.    papan dari kaca / porselen / whiteboard.
b.   pengaduk dari kaca / kayu
c.    serum sempel.
d.   antigen RBT.
·         Cara Kerja :
a.       teteskan serum ± 50 µl pada papan datar dari kaca / porselen.
b.      Teteskan antigen RBT ± 30 µl disebalah tetesan serum.
c.       Campurkan serum dan antigen kemudian diaduk dengan pengaduk sampai rata, goyang – goyangkan ± 2 menit.
d.      Kemudian pembacaan hasil dari uji RBT.
·         Pembacaan Hasil uji RBT :
1.      Positif : bila campuran tersebut terjadi aglutinasi yang jelas dan terlihat butiran seperti pasir terutama dibagian tepinya.
2.      Negatif : bila campuran tetap homogeny / jenih tidak terjadi aglutinasi.
3.      Positif lemah : bila campuran terjadi aglutinasi yang kurang jelas dan terlihat butiran seperti pasir yang sangat halus.
1.2   Langkah – langkah pengujian titer antibody specimen dengan metode HI
·         Bahan :
a.       Buffer pas 0,1 m pH 7,2 – 7,4.
b.      Antigen/ suspense isolate virus AI / ND  UHA.
c.       Serum contoh dan serum control.
d.      Suspense darah merah ( SDM ) ayam 1%.
·         Alat - alat :
a.       96 well microplate dengan dasar V.
b.      Micropipette 25 µl
c.       Multichannel pipet 25 µl microdiluter 25 µl
d.      Through
e.       Mikrocip, Bak pembuangan, gelas ukur, pipet ukur.
·         Cara kerja :
a.    Isikan 25 µl buffer PBS kedalam sumuran 1 – 12
b.   Isikan 25 µl serum contoh kedalam sumuuran 1 ( tiap serum mengunakan mikrocip yang berrbeda )
Catatan :serum control diisikan sumuran 1 baris yang lain.
c.    Tambahkan 25 µl antigen AI / ND 4 UHA kedalam sumuran 1 – 11
d.   Campur dengan baik, inkubasi pada suhu ruangan selama 30 – 40 menit
e.    Setelah itu tambahkan 25 µl suspensi SDM 1%  kedalam sumuran 1 – 12 campur dengan baik.
f.    Inkubasi pada suhu ruangan selam 40 menit.
g.   Baca hasilnya
1.3  Langkah – langkah pengujian titer antigen UHA  melalui betitrasi.
·         Bahan :
a.       Buffer PBS 0,1 m pH 7,2 – 7,4
b.      Antigen / suspensi isolate virus AI / ND, hasil pengujian HA
c.       Suspensi darah merah ( SDM ) ayam 1%
·         Alat – alat :
a.       96 well microplaate dengan dasar V.
b.      Minropipet 25 µl , Microdiluter 25 µl
c.       Multichennal 25 µl
d.      Through, microcip.
e.       Bak pembuangan, gelas ukur, pipet ukur
·         Cara kerja :
a.       Isikan 25 µl buffer PBS kedalam sumuran 1 – 12
b.      Tambahkan 25 µl antigen / suspensi virus kedalam sumuran 1
c.       Encerkan antigen / suspensi virus dari sumuran 1 – 11
d.      Tambahkan 25 µl buffer PBS kedalam sumuran 1 – 12
e.       Tambahkan 25 µl suspensi SDM 1% kedalam sumuran 1 – 12 kemudian di inkubasikan selama 40 menit pada suhu ruangan.
f.       Baca hasilnya.
1.4  Lankah – langkah penentuan antigen dengan metode HA.
·         Bahan :
a.       Buffer PBS 0,1 m pH 7,2 – 7,4
b.      Antigen / suspensi isolate virus AI/ND, misalnya cairan allantois.
c.       Suspensi darah merah ( SDM ) ayam 1%
·         Alat – alat :
a.       96 well microplate dengan dasar V
b.      Micropipette 25 µl dan microdluter 25 µl
c.       Multichennal pipet 25 µl
d.      Through dan mikrocip
e.       Bak pembuangan, gelas ukur dan pipet ukur
·         Cara kerja :
a.       Isikan 25 µl buffer PBS kedalam sumuran 1 – 12
b.      Tambahkan 25 µl antigen / suspensi virus kedalam sumuran 1
c.       Encerkan antigen / suspensi virus dari sumuran 1 – 11
d.      Tambahkan 25 µl ke buffer PBS kedalam sumuran 1 – 12
e.       Tambahkan 25 µl suspensi SDM 1% kedalam sumuran 1 – 12
f.       Inkubasikan selama 40 menit pada suhu ruangan.
g.      Baca hasilnya
1.5  Langkah – langkah pengujian cemaran microba salmonella sp pada daging.
·         Cara kerja :
Ø  Timbang 1 gram sample daging sebagai bahan pengancer, tambahkan 9ml peptone water/ aquadestilata.
Ø  Gerus dengan mengunakan stomacther.
Ø  Ambil 1ml suspensi TBS, masukkan kedalam tabung reaksi berisi 9ml tetrathional broth.
Ø  Inkubasi dengan temperature 37°C selam 24jam
Ø  Koloni yang diduga salmonella sp dengan ciri warna merah dengan titik hitam dibagian tengah diambil dengan I ose, kemudian encerkan kuman kedalam 1ml peptone water.
Ø  Inkubasi dengan temperature 37°C selam 3 jam.
Ø  Tanam kedalam blood agar.
Ø  Atau langsung tanam kemedia TSIA, Urea agar.
Ø  Inkubasikan dengan temperature 37°C selama 24 jam.
Ø  Penilaian, standart daging tidak mengandung salmonella sp.
1.6  Langkah – langkah pengujian total plate count ( TPC) pada daging.
·         Cara kerja :
Ø  Timbang 1 gram sample daging, sebagai bahan pengencer. Tambahkan 9ml peptone water/ aquadestilata ( sebagai pengencer 10־¹ )
Ø  Geerus dengan mengunakan stomacher.
Ø  Siapkan 4 tabung reaksi steril ukuran 20ml masing – masing diisi 9ml aquadestilata / pepton water.
Ø  Lakukan pengeenceran secara seri dari pengenceran 10־¹ sampai penganceran 10־5 dengan memindahkan suspensi TSB masing – masing sebanyak 1ml dengan selalu menganti pipet.
Ø  Dari masing – masing tabung reaksi pada pengenceran 10־3, 10־4 dan 10־5 kemudian diambil 1ml untuk dimasukan kedalam cawan petri dan dituangi plate count agar yang masih cair dengan suhu 40 - 50°C secara steril.
Ø  Kocok dengan membentuk seperti angka 8.
Ø  Setelah media dalam cawan petri memadat inkubasikan pada suhu 37°C selam 24 jam.
Ø  Lakukan penghitungan koloni kuman dengan mengunakan alat penghitung koloni ( coloni counter).
Ø  Penghitungan koloni dilakukan terhadap petri yang ditemukan koloni berjumlah antara 30 – 300.
Ø  Cara menghitung koloni :
Jumlah bakteri = jumlah koloni X 1/f pengencer.
Ø  Penilaian = standartSNI daging 1.0 x 10־4 // CFU /ml.
1.7  Langlah – langkah pemeriksaan telur cacing.
·         Metode Apung :
Ø  Alat – alat:
-          Counting chamber withlock.
-          Pipet Pasteur
-          Saringan, plastic, timbangan.
-          Gelas ukur.
-          Becker glass plastic.
Ø  Bahan :
-          Feses segar atau dengan formalin 10%.
-          Gula jenuh Bj 1.
Ø  Cara kerja :
-          Ambil feses langsung dari rectum, ± 10 gram dalam kantong plastic dan tambahkan formatin 10% secukupnya bila perlu.
-          Aduk feses, timbang 3 gram dan tambahkan larutan gula jenuh sampai valume mencapai 60 ml, aduk lalu saring.
-          Filtrate diaduk dan segera masuk kedalam kamar withlock dengan pipet, siap di priksa.
·         Metode Sedimensi :
Ø  Cara kerja :
-          Feses diaduk, timbang 3 gram dan tambahkan air secukupnya, aduk sampai homogeny.
-          Saring, masukkan dalam tabung kerucut.
-          Tambahkan air secukupnya diamkan selama 5 menit dan buang supernatanya ( ulang sampai 3 kali ) sisakan 5 mlsedimen.
-          Tuang sedimen kedalam petridish dan tambahkan 1 – 2 tetes methylen blue 2%.
-          Periksa dibawah mikroskop. 
1.8  Langkah – langkah prosesing Histopathologi.
·         Cara kerja:
1.      Organ yang masuk dari lapangan (dinas, peternakan, pelayanan aktif) baik autopsy / biopsy difiksasi dengan formalin 10%.
2.      Cuci dengan air mengalir sampai bersih untuk menghilangkan formalin tersebut.
3.      Iris organ dengan ketebalan 2 mikron dari organ yang mengalami perubahan sertakan juga organ normal kemudian masuk ke cassettefile dan rendam di formalin 10% selama 24 jam.
4.      Cuci dengan air mengalir sampai bersih kurang lebih 10 menit lalu angkat dan tiriskan pada kertas saring sampai agak kering.
5.      Fiksasi ( Dehidrasi ) dengan :
-          Alcohol                                                  70 % I.: 60 menit
-          Alcohol                                                  80% II.: 60 menit
-          Alcohol                                                  95% III.: 60 menit
-          Etanol Abs 100% + Kuffer II Sulfate           IV.: 120 menit
-          Etanol Abs 100% + Kuffer II sulfate                V.: 120 menit
6.      Fiksasi ( clearing ) dengan :
-          Xylol      I.                                                          : 60 menit
-          Xylol      II.                                                        : 60 menit
-          Xylol      III.                                                       : 60 menit
7.      Hidupkan incubator suhu 60°C untuk membantu proses pencairan paraffin dengan memakai api Bunsen tetapi ada yang lebih baik jika incubator dihidupankan terus menerus.
-          Paratin    I.                                                          : 40 menit
-          Paratin    II.                                                        : 40 menit
-          Paratin    III.                                                       : 40 menit
8.      Embedding / pencetakan block.
9.      Pemotongan dengan microtom.


BAB III
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
TANGGAL
KEGIATAN
18 Mei 2009
Ø  Dating ke UPT Laboratorium kesehatan Hewan Tuban.
Ø  Pengenalan lokasi dan pengarahan kegiatan besok.
Ø  Apel pulang.
19 Mei 2009
Ø  Apel pagi.
Ø  Pengenalan alat alat diruang serologi dan bakretiologi.
Ø  Apel pulang.
20 Mei 2009
Ø  Apel pagi.
Ø  Pemeriksaan uji RBT (Rose Bengal Test) dan pembacaan hasilnya.
Ø  Pemeriksaan Helminthiasis.
Ø  Penimbangan sempel daging.
Ø  Pemeriksaan organoleptis secara makroskopis
Ø  Apel pulang
22 Mei 2009
Ø  Senam pagi.
Ø  Sterilisasi alat
Ø  Pembuatan media PCA.
Ø  Apel pulang
25 Mei 2009
Ø  Apel pagi.
Ø  Pengujian titer antigen antibobi dengan metode HA-HI dan pembacaan hasilnya.
Ø  Tes RBT.
Ø  Uji salmonelasis pada daging.
Ø  Uji TPC pada daging.
Ø  Apel pulang.
26 Mei 2009
Ø  Apel pagi.
Ø  Penbacaan uji TPC.
Ø  Pengujian cemaran salmonella sp.
Ø  Pengujian TPC
Ø  Penjelasan uji HA-HI,RBT
Ø  Uji RBT
Ø  Inokulasi pencemaran salmonella ke XLD
Ø  Apel pulang.
27 Mei 2009
Ø  Apel pagi
Ø  Pemeriksaan helmintiasis dengan uji apung dan uji endapan.
Ø  Uji RBT
Ø  Inokulasi cemaran salmonella ke XLD
Ø  Uji TPC daging
Ø  Apel pulang.
28 Mei 2009
Ø  Apel pagi
Ø  Uji RBT
Ø  Penanaman salmonella pada TSIA,SIM
Ø  Pemeriksaan helmintiasis dengan uji apung dan uji endapan.
Ø  Apel pulang
29 Mei 2009
Ø  Jalan sehat.
Ø  Penanaman salmonella dengan metode SIM, SCA, TSIA.
Ø  Apel pulang.
01 Juni 2009
Ø  Apel pagi.
Ø  Penanaman salmonella dimedia gula -  gula.
Ø  Apel pulang
02 Juni 2009
Ø  Apel pagi.
Ø  Prosesing histhopatologi.
Ø  Evaluasi.
Ø  Apel pulang.
03 Juni 2009
Ø  Apel pagi.
Ø  Lanjutan prosesing histopathology.
Ø  Pemeriksaan helmintiasis dengan metode apung dan sedimen (endapan).
Ø  Uji TPC pada daging dan membuat media penanaman salmonella sp.
Ø  Apel pulang.
04 Juni 2009




05 Juni 2009
Ø  Apel pagi.
Ø  pemeriksaan uji RBT (Rose Bengal Test) dan pembacaan hasilnya.
Ø  Pengujian antibody dengan metode HA – HI dan membacakan hasilnya.
Ø  Apel pagi
Ø  Kembali ke kampus.











Tidak ada komentar: