Pasien
Pasien adalah anjing jantan lokal, berwarna hitam
keputih-putihan dengan nama chika, berumur kira-kira 4 bulan dengan berat badan
5kg. Anjing sebelum di operasi di puasakan 12 jam, anjing yang kelihatan kotor dimandikan
lalu di cukur bulu didaerah yang akan di insisi
Persiapan Pra Operasi
Sebelum operasi dilakukan hewan tersebut diperiksa kondisi fisik secara umum. Hewan dipuasakan selama 12 jam dan tidak diberi
minum selama 2 jam sebelum pembedahan. Sehari
sebelum operasi hewan dimandikan, berat badan hewan ditimbang untuk menentukan
dosis obat yang akan digunakan pada operasi. Ruangan dan tempat operasi dibersihkan. Alat-alat yang digunakan
disterilkan dan obat-obatan yang digunakan disiapkan.
Persiapan Alat dan Bahan Operasi
Alat-alat yang digunakan antara lain meja operasi, lampu
operasi, sarung tangan, stetoskop, spuit 3 ml, scalpel, needle holders, jarum ½ lingkaran, gunting ujung runcing dan gunting ujung
tumpul, tampon, pinset antomis dan sirurgis, Alli’s Forceps serta arteri klem
anatomi.
Bahan-bahan yang digunakan
terdiri dari benang chromik cat gut dan benang silk, kain kasa,
Iodium Tincture 3%, alkohol 70%,
Aquades, NaCl fisiologi, premedikasi (Atropine Sulfat), anestesi (Ketamin dan Xylazin),
antibiotik (amocillin oil), obat suportif (Vit B-kompleks), swat dan wonderdust powder.
Persiapan Operator dan Co-Operator
Sebelum melakukan operasi, baik
operator maupun co-operator harus terlebih dahulu
melepaskan semua aksesoris yang dapat mengganggu jalannya
operasi. Cuci tangan hingga mencapai siku dengan
menggunakan air bersih dan sabun, setelah itu dapat dicuci kembali dengan
alkohol 70%. Kemudian operator dan
co-operator menggunakan sarung tangan dan pakaian khusus. Keadaan tersebut
dipertahankan sampai operasi selesai.
Premedikasi dan Anestesi
Premedikasi yang digunakan adalah Atropin Sulfat
dengan dosis 0,02-0,04 mg/KgBB secara intramuscular. Setelah ± 10 menit
dilanjutkan dengan pemberian anestesi umum yaitu Ketamin 10-40 mg/KgBB dan
Xylazine 1-3 mg/KgBB secara intramuskular. Setelah pemberian
anestesi, frekuensi nafas dan denyut jantung dimonitoring setiap 5-10 menit
sampai pembedahan selesai (Tilley dan Smith, 2002).
Teknik
Operasi
Pasien yang telah teranestesi
diletakkan dengan posisi dorsalrecumbency di atas meja
operasi. Cukur bulu pada daerah yang akan diincisi yaitu daerah cranial
umbilicus, kemudian desinfeksi pada daerah tersebut dengan iodium tinkture 3%.
Selanjutnya di daerah yang akan dioperasi dipasang drapping.
Lakukan incisi kulit kira-kira 6-8 cm tepat pada bagian atas dari umbilikus kearah kranial. Kulit dan jaringan
subkutan diincisi dengan menggunakan scalpel dan lakukan preparasi
tumpul untuk mempermudah mendapatkan linea alba. Linea alba di jepit dengan menggunakan
Alli’s forceps secara sejajar agar sayatan tidak miring. Kemudian dengan ujung
gunting/scalpel dibuat irisan kecil pada linea alba, irisan
tersebut diprepair dengan scapel mulai dari fascia, muskulus sampai ke
peritonium, jari telunjuk dan jari tengah digunakan sebagai pemandu, diletakkan
dibawah linea alba agar tidak menggunting organ viseral.
Selanjutnya keluarkan gastrium
dan buat jahitan bantu, incisi pada daerah kurvatura
mayor. Lalu keluarkan benda asing dengan menggunakan forceps. Usahakan agar
gastrium tetap dalam keadaan basah maka dilakukan pembilasan dengan penstrep 1%. Luka insisi pada mukosa gastrium ditutup dengan
menggunakan jahitan pola menyambung sederhana dengan benang chromik cat gut
3-0. Masukkan kembali gasrtium kedalam rongga perut dan siram rongga abdomen
dengan larutan NaCl fisiologis. Peritonium ditutup dengan menggunakan benang cotton dengan pola jahitan simpel interupted, muskulus dan fascia dijahit dengan
pola simple interupted menggunakan benang cut gut 3-0. Kulit ditutup dengan
pola jahitan simple interupted menggunakan benang nilon. Setelah dijahit,
daerah bekas insisi diolesi dengan iodium tinctur 3% dan diinjeksi dengan
penisilin oil dan vitamin B-kompleks secara intramuskular. Oleskan swat dan
wonderdust pada luka yang telah dijahit tadi.
Perawatan Pasca Operasi
Setelah hewan dioperasi
ditempatkan pada tempat yang kering dan bersih lalu diberikan amocicilin sehari
dua kali dengan dosis 0,5 cc secara IM selama 3 hari berturut-turut, luka
operasi dijaga kebersihannya dan pemeriksaan dilakukan selama 7 hari
berturut-turut, kemudian diberikan makanan yang mudah dicerna guna mengurangi
kerja gastrium selama 3-4 hari, jahitan dapat dibuka setelah luka operasi
benar-benar kering dan sembuh serta telah tertutup, kemudian diolesi kembali
iodiun tinkture 3%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar