Rabu, 01 Juni 2016

METODE BEDAH GASTROTOMY PADA HEWAN



Pasien
Pasien adalah anjing jantan lokal, berwarna hitam keputih-putihan dengan nama chika, berumur kira-kira 4 bulan dengan berat badan 5kg. Anjing sebelum di operasi di puasakan 12 jam, anjing yang kelihatan kotor dimandikan lalu di cukur bulu didaerah yang akan di insisi

Persiapan Pra Operasi
Sebelum operasi dilakukan hewan tersebut diperiksa kondisi fisik secara umum. Hewan dipuasakan selama 12 jam dan tidak diberi minum selama 2 jam sebelum pembedahan. Sehari sebelum operasi hewan dimandikan, berat badan hewan ditimbang untuk menentukan dosis obat yang akan digunakan pada  operasi. Ruangan dan tempat operasi dibersihkan. Alat-alat yang digunakan disterilkan dan obat-obatan yang digunakan disiapkan.

Persiapan Alat dan Bahan Operasi
Alat-alat yang digunakan antara lain meja operasi, lampu operasi, sarung tangan, stetoskop, spuit 3 ml, scalpel, needle holders, jarum ½ lingkaran, gunting ujung runcing dan gunting ujung tumpul, tampon, pinset antomis dan sirurgis, Alli’s Forceps serta arteri klem anatomi.

Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari benang chromik cat gut dan benang silk, kain kasa, Iodium Tincture 3%, alkohol 70%, Aquades, NaCl fisiologi, premedikasi (Atropine Sulfat), anestesi (Ketamin dan Xylazin), antibiotik (amocillin oil), obat suportif (Vit B-kompleks), swat dan wonderdust powder.

Persiapan Operator dan Co-Operator
Sebelum melakukan operasi, baik operator maupun co-operator harus terlebih dahulu melepaskan semua aksesoris yang dapat mengganggu jalannya operasi. Cuci tangan hingga mencapai siku dengan menggunakan air bersih dan sabun, setelah itu dapat dicuci kembali dengan alkohol 70%Kemudian operator dan co-operator menggunakan sarung tangan dan pakaian khusus. Keadaan tersebut dipertahankan sampai operasi selesai.
Premedikasi dan Anestesi
Premedikasi yang digunakan adalah Atropin Sulfat dengan dosis 0,02-0,04 mg/KgBB secara intramuscular. Setelah ± 10 menit dilanjutkan dengan pemberian anestesi umum yaitu Ketamin 10-40 mg/KgBB dan Xylazine 1-3 mg/KgBB secara  intramuskular. Setelah  pemberian anestesi, frekuensi nafas dan denyut jantung dimonitoring setiap 5-10 menit sampai pembedahan selesai (Tilley dan Smith, 2002).

Teknik Operasi              
Pasien yang telah teranestesi diletakkan dengan posisi dorsalrecumbency di atas meja operasi. Cukur bulu pada daerah yang akan diincisi yaitu daerah cranial umbilicus, kemudian desinfeksi pada daerah tersebut dengan iodium tinkture 3%. Selanjutnya di daerah yang akan dioperasi dipasang drapping.

Lakukan incisi kulit kira-kira 6-8 cm tepat pada bagian atas dari umbilikus kearah kranial. Kulit dan jaringan subkutan diincisi dengan menggunakan scalpel dan lakukan preparasi tumpul untuk mempermudah mendapatkan linea alba. Linea alba di jepit dengan menggunakan Alli’s forceps secara sejajar agar sayatan tidak miring. Kemudian dengan ujung gunting/scalpel dibuat irisan kecil pada linea alba, irisan tersebut diprepair dengan scapel mulai dari fascia, muskulus sampai ke peritonium, jari telunjuk dan jari tengah digunakan sebagai pemandu, diletakkan dibawah linea alba agar tidak menggunting organ viseral.

Selanjutnya keluarkan gastrium dan buat  jahitan bantu, incisi pada daerah kurvatura mayor. Lalu keluarkan benda asing dengan menggunakan forceps. Usahakan agar gastrium tetap dalam keadaan basah maka dilakukan pembilasan dengan penstrep 1%. Luka insisi pada mukosa gastrium ditutup dengan menggunakan jahitan pola menyambung sederhana dengan benang chromik cat gut 3-0. Masukkan kembali gasrtium kedalam rongga perut dan siram rongga abdomen dengan larutan NaCl fisiologis. Peritonium ditutup dengan menggunakan benang cotton dengan pola jahitan simpel interupted, muskulus dan fascia dijahit dengan pola simple interupted menggunakan benang cut gut 3-0. Kulit ditutup dengan pola jahitan simple interupted menggunakan benang nilon. Setelah dijahit, daerah bekas insisi diolesi dengan iodium tinctur 3% dan diinjeksi dengan penisilin oil dan vitamin B-kompleks secara intramuskular. Oleskan swat dan wonderdust pada luka yang telah dijahit tadi.

Perawatan Pasca Operasi
Setelah hewan dioperasi ditempatkan pada tempat yang kering dan bersih lalu diberikan amocicilin sehari dua kali dengan dosis 0,5 cc secara IM selama 3 hari berturut-turut, luka operasi dijaga kebersihannya dan pemeriksaan dilakukan selama 7 hari berturut-turut, kemudian diberikan makanan yang mudah dicerna guna mengurangi kerja gastrium selama 3-4 hari, jahitan dapat dibuka setelah luka operasi benar-benar kering dan sembuh serta telah tertutup, kemudian diolesi kembali iodiun tinkture 3%.




Tidak ada komentar: